youngster.id - TOSS adalah metoda pengelolaan dan pengolahan sampah di sumber berbasis komunitas dimana merubah paradigma pemilahan di awal menjadi pemilahan setelah proses pengolahan sampah berlangsung. Salah satu inovasi terbaru adalah memanfaatkan sampah yang telah diolah menjadi bahan baku padat pembangkit listrik.
CEO, Comestoarra.com, Arief Noerhidayat bersama tim comestoarra yang dibimbing oleh Supriadi Legino membuat komposisi sampah hasil peuyeumisasi sampah dan melakukan uji coba sampah menjadi material padat (RDF) sebagai bahan baku substitusi kayu bakar, gas, serta bensin dan solar
“Alhamdulillah, kami sudah sangat yakin dengan kualitas dari energi kerakyatan yang kami teliti dan uji didukung oleh masyarakat setempat dan juga UKM,” ungkap Arief dalam keterangannya baru-baru ini.
Arief menambahkan bahwa saat ini kompor pelet dan juga gasifier telah diproduksi secara terbatas untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan serta program CSR yang didukung penuh oleh PT PLN (Persero), PT Indonesia Power, dan juga PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Selain itu, melalui metoda peuyeumisasi moisture content dari material sampah tersebut dapat dioptimalkan dibawah 15 pesen.
Adapun ash content berkisar antara 2 – 25 persen tergantung jenis material sampah. Selanjutnya material tersebut diuji pada kompor pelet dan gasifier yang dikembangkan bersama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bali dan Malang.
Dengan inovasi ini, mereka berhasil menjuarai PGN Startup Competition 2019 dan meraih penghargaan Australia Award 2019, delegasi Waste to Energy di Denmark pada 2018, serta seminfinalis SIPA Grant Challenge di Columbia University pada 2017. Startup company yang fokus pada pengembangan metoda Tempat Olahan Sampah di Sumbernya (TOSS) ini telah mendapatkan sejumlah penghargaan, baik nasional dan internasional.
Rangkaian Safari TOSS dimulai di Gerakan Ciliwung Bersih pada 01 September 2020. “Melalui rangkaian Safari TOSS ini, masyarakat dapat menyaksikan aktifitas program TOSS, kegiatan seminar dan pelatihan, serta menyaksikan uji co-firing melalui media daring. Diharapkan kegiatan ini dapat memicu seluruh pihak dalam menyelesaikan permasalahan sampah dan mengolahnya menjadi energi kerakyatan,” imbuh Arief.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post