youngster.id - Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada 2021 menunjukkan bahwa 20% UMKM Indonesia mampu memitigasi dampak pandemi dengan melakukan transformasi digital pada bisnisnya dan memanfaatkan media pemasaran secara daring.
Temuan ini menyiratkan bahwa melalui proses digitalisasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi berikutnya hingga US$ 150 miliar tahun 2025, sekaligus berpotensi menambah 20 juta pekerjaan bersih pada tahun 2030.
Hal ini mendorong Lintasarta menggelar Lintasarta Developer Talk #4 Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool. Program ini menyediakan kurikulum gratis bersertifikasi global, demi mendukung terwujudnya transformasi digital yang inklusif bagi seluruh kelompok masyarakat, sesuai dengan misi prioritas G20 Indonesia 2022.
“Memasuki penghujung 2022, dimana kita sudah nyaris memasuki era endemi Covid-19, potensi industri digital akan semakin terbuka lebar. Ini artinya, akan ada kebutuhan akan tenaga kerja di sektor digital yang meningkat dratis di berbagai lini industri, tidak terkecuali industri UMKM dan rumahan. Tentunya, tenaga kerja digital tidak bisa hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga perlu tersedia di berbagai daerah hingga pelosok, termasuk dari kelompok-kelompok rentan,” ungkap Ade Kurniawan General Manager Corporate Secretary Lintasarta, dalam keterangannya Senin (24/10/2022).
Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool sendiri sudah berjalan sejak 2020 dan berhasil menjaring lebih dari 20.000 pendaftar dari masyarakat umum.
Tersertifikasi secara global dari Google, program ini berisi serangkaian modul gratis yang mengombinasikan teori dan praktek bersama pakar. Tahun ini, modul yang ditawarkan berfokus pada kurikulum untuk menjadi full-stack developer dengan kemampuan front end dan back end.
Selain itu, program ini untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan layanan cloud dari dan untuk Indonesia, Lintasarta Cloudeka, dalam menyediakan layanan cloud gratis untuk peserta program.
Seluruh rangkaian program dilakukan secara daring untuk memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang dapat mengikuti program dengan kualitas pembelajaran yang sama.
Ade menambahkan, pemerataan literasi digital menjadi kunci terwujudnya transformasi digital di seluruh Indonesia.
“Disrupsi teknologi adalah tantangan industri masa kini yang akan dihadapi masyarakat beberapa waktu mendatang. Ke depannya, kami akan terus membuat program-program serupa untuk membantu lebih banyak masyarakat memiliki keterampilan dan kecakapan literasi digital, agar bisa bertahan di era industri 4.0 saat ini,” tutupnya.
Lintasarta Developer Talk adalah kegiatan developer gathering dalam rangka sosialisasi Program CSR Lintasarta Cloudeka Digischool, serta sebagai wadah berbagi pengetahuan terkait dunia pemrograman komputer dengan para pakar.
STEVY WIDIA
Discussion about this post