youngster.id - Dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2019, ada 37.381 aduan yang masuk ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dari jumlah tersebut, pelaporan kasus bullying atau perundungan, di dunia pendidikan maupun media sosial mencapai 2.473 laporan.
“Pemahaman literasi digital sangatlah penting untuk menekan angka perundungan siber dan mendorong generasi muda untuk nyaman berkreasi di dunia digital,” kata Niken Widiastuti, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, dalam acara bincang bersama Menteri Johnny G. Plate bertajuk #BerkreasiDiMedsos di aplikasi TikTok yang didukung oleh SiBerkreasi baru-baru ini.
Menurut Niken, peran semua pihak, termasuk TikTok sebagai penyedia platform digital untuk membantu menyediakan dan menjaga lingkungan internet yang aman, sehingga dapat sejalan dengan harapan generasi muda dalam membangun Indonesia Maju.
Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina mengatakan, TikTok mendukung program Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) Republik Indonesia dalam literasi digital melalui serangkaian kegiatan, termasuk program #SiBerani untuk melawan perundungan siber, dan untuk untuk membahas berbagai tantangan literasi digital.
“Salah satu komitmen TikTok adalah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna dalam mengungkapkan kreativitasnya di aplikasi. Karena itu kami mendukung penuh program pemerintah dalam membantu terwujudnya lingkungan internet yang aman dan nyaman bagi semuanya, termasuk pengguna TikTok,” kata Donny.
Selain program #SiBerani, KOMINFO juga mengadakan acara bincang di aplikasi TikTok berjudul #BerkreasiDiMedsos bersama SiBerkreasi, gerakan nasional untuk menanggulangi penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalism, untuk mengangkat pentingnya literasi digital terutama dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
STEVY WIDIA
Discussion about this post