youngster.id - Tantangan di ruang digital saat ini semakin dan sangat besar. Berbagai konten-konten negatif dan kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital. Hal ini mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Program Literasi Digital Nasional “Indonesia Makin Cakap Digital”.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 350 ribu peserta secara daring dan 1.000 peserta luring dari 514 Kabupaten Kota. Kegiatan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate dan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan eduktif dan produkti. Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” ungkap Presiden dalam keterangan pers, Jumat (21/5/2021).
Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, dan yang menyerukan perdamaian.
“Internet harus mampu meningkatkan produktifitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on boarding ke platform e-commerce. Sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Presiden Joko Widodo.
Program Literasi Digital Nasional ini akan dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Kementerian Kominfo.
“Pada tahun 2021 program literasi digital nasional direncanakan untuk diadakan melalui setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu: Digital Ethics; Digital Safety; Digital Skills; dan Digital Culture” ujar Johnny G Plate, Menteri Kominfo.
Dia optimis program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya. “Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan Pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan SDM digital,” tutur Johnny.
STEVY WIDIA
Discussion about this post