youngster.id - Mengingat pemanfaatan perangkat smart home semakin luas dan terkoneksi dengan data-data penting baik itu data pribadi, pekerjaan, bisnis maupun pendidikan masyarakat perlu mengantisipasi ancaman kejahatan siber di lingkungan rumah.
“Pengamanan siber menjadi penting dan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Terutama ketika perangkat pintar kita yang berisi informasi pribadi, keuangan, dan sensitif lainnya dalam jumlah besar, bermigrasi ke lingkungan rumah dalam bentuk peralatan rumah pintar (smart home),” kata Roberto Rossi Cluster President Schneider Electric Indonesia dan Timor Leste dalam keterangan pers, Sabtu (22/5/2021).
Menurut dia,banyak perangkat pintar, seperti virtual assistant, smart doorbells dengan kamera IP, smart thermostat, dan bahkan smart TV, tidak dirancang dengan mempertimbangkan tingkat keamanan tertinggi. Karena itu, seringkali berpotensi menjadi sasaran penjahat dunia maya. Perangkat yang disusupi dapat digunakan untuk melakukan pencurian data seperti kredensial perbankan, kebiasaan dan riwayat penelusuran yang kita lakukan di dunia maya, informasi-informasi penting lainnya. Dalam beberapa kasus, data ini dapat digunakan untuk melakukan ancaman ransomware.
Bahkan beberapa perangkat jaringan rumah, setelah diretas, dapat menjadi bagian dari botnet. Botnet adalah jaringan komputer dan / atau perangkat yang dibajak yang daya komputasi gabungannya dapat digunakan untuk melakukan berbagai penipuan seperti penambangan Bitcoin, atau serangan Penolakan Layanan Terdistribusi (DDOS). Perangkat yang disusupi juga dapat digunakan sebagai titik pivot untuk mengakses perangkat lain di jaringan rumah untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi, pekerjaan dan akun.
Untuk itu, Schneider Electric mengungkapkan enam (6) langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat keamanan siber di rumah, mulai dari memisahkan jaringan perangkat pintar rumah dengan jaringan utama, menggunakan Virtual Private Network hingga sistem firewall yang canggih.
- Memisahkan perangkat pintar rumah dari jaringan utama
- Pastikan fungsi pembaruan otomatis pada perangkat smart home Anda diaktifkan
- Rutin mengubah kata sandi pada kredensial default router dan modem kabel
- Ubah nama SSID Anda
- Gunakan VPN (Virtual Private Network)
- Menggunakan firewall yang lebih canggih untuk pengamanan tambahan
STEVY WIDIA
Discussion about this post