Living First 2025, Pertemukan Filosofi Wastra NTT Dan Inovasi Modern

youngster.id - Kekayaan wastra Indonesia sangat luas, salah satu nya adalah kain tenun Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak sekadar bagian dari fashion, kain tenun ini merupakan karya seni dengan cita rasa yang tinggi yang layak dilestarikan generasi masa kini. Hal ini mendorong Astra Property menjadikan kain tenun NTT sebagai bagian penting dalam pameran seni Living First 2025.

Head of Leasing Management & Corporate Communications Astra Property Demmy Indranugroho mengatakan, ini adalah wadah pertemuan bagi seni, arsitektur, dan komunitas yang menampilkan kekayaan budaya NTT yang menginspirasi desain masa kini.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelestarian nilai-nilai budaya dan arsitektur Indonesia sebagai fondasi membangun ruang hidup yang bermakna dan berkelanjutan. Acara ini mempertemukan seni, arsitektur, dan budaya untuk merayakan kekayaan lokal sebagai sumber inspirasi desain masa kini,” ucapnya pada konferensi pers Kamis (18/9/2025) di di Catur Dharma Hall, Menara Astra Jakarta.

Femmy menjelaskan, acara ini menjadi manifestasi filosofi Astra Property bahwa keberlanjutan tidak hanya
tentang lingkungan, tetapi juga pelestarian unsur-unsur kehidupan, salah satunya berupa warisan
budaya untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas.

“Acara ini menghadirkan pengalaman yang mempertemukan tradisi dengan inovasi modern. Sekaligus memadai perjalanan sembilan tahun Astra Property, ” ujarnya.

Pameran ini berkolaborasi dengan Uma Nusantara dan mengusung semangat Elevating Life. Ada lebih dari 90 karya dari 36 seniman ternama Indonesia, seperti I Nyoman “Ateng” Adiana, Arief Witjaksana, dan Hybridium yang ditampilkan pada 19-21 September 2025.Pengunjung dapat menikmati pengalaman budaya dan seni yang multi-dimensi dalam tiga hari penuh aktivitas inspiratif.

Pembina Yayasan Uma Nusantara, Yori Antar menjelaskan, lewat pameran “Jalur Tenun”, pengunjung bisa melihat dan merasakan kekayaan arsitektur tradisional dan budaya tenun Nusa Tenggara Timur yang dilengkapi permainan visual dan auditori untuk menciptakan sensasi seolah berada di timur Indonesia.

“Indonesia adalah living culture. Kekayaan motif tenun NTT mampu menambah nilai estetika sebuah bangunan, bahkan memberikan makna keberlanjutan sebagaimana yang diyakini oleh Astra Property. Budaya tidak boleh hanya tinggal di masa lalu yang tersimpan erat di museum, tetapi hidup di masa kini bahkan di masa depan,” ujarnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version