youngster.id - Karya anak muda yang inovasi dan kreativitas tidak hanya muncul di kota-kota besar. Hal itu dari maraknya lomba kreativitas dan inovasi seperti Lomba Kreasi dan Inovasi (Kreanova) 2017 di Magelang, Jawa Tengah.
Terpilih sebagai juara pertama adalah aplikasi Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) karya R. Maulana Ulhaq Sadya K siswa Kelas X SMA Negeri 4 Kota Magelang, Jawa Tengah. Sedang juara kedua dalam lomba itu adalah miniatur militer dari bahan daur ulang sampah karya Adi Maradona. Dan juara ketiga adalah pelapis logam Toyotro Aji karya Suroso warga Kampung Panjang Baru, Kelurahan Gelangan.
Kepala Badan Litbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan jumlah peserta lomba pada tahun ini meningkat menjadi 39 orang, sedangkan tahun lalu 19 peserta.
“Peserta tahun ini banyak dari kalangan masyarakat umum, kalau tahun-tahun sebelumnya banyak dari para siswa sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi,” katanya yang dilansir Antara baru-baru ini.
Ia menyebut tujuh kategori lomba itu, yakni rekayasa dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, kehutanan dan lingkungan hidup, energi, pendidikan, agribisnis dan pangan, kesehatan obat-obatan dan kosmetika.
Tim juri dengan ketua Andjar Prasetyo (Badan Penelitian dan Pengembangan Pemkot Magelang), sedangkan anggota yakni Sigit Joko Purnomo (dosen Untidar), Oesman Raliby (dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Agus Budiyono (Bappeda Kota Magelang, dan Doddy Ardjono (media massa).
Andjar Prasetyo menjelaskan, latar belakang Maulana Ulhaq membuat aplikasi itu, antara lain karena selalu ada pemilih golput dalam pesta demokrasi, kejadian berupa surat suara rusak atau sobek, dan antisipasi pemilih dari peluang menggunakan suara dua kali. Melalui aplikasi tersebut, katanya, setiap pemilih mendapat kata kunci dalam memberikan suara, sedangkan pesta demokrasi bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
“Aplikasi Pemilos untuk menghitung hasil pemungutan suara secara akurat. Hasil penghitungannya tersimpan di local storage,” kata Andjar Presetyo.
Sedang juara kedua dalam lomba itu adalah miniatur militer dari bahan baku limbah sampah yang didaur ulang. Ini adalah karya Adi Maradona warga Kampung Ngentak Plalangan, Kelurahan Gelangan yang hanya berpendidikan SMP.
“Produknya memiliki nilai kreativitas yang baik, dari bahan baku limbah sampah itu menjadi aneka miniatur bernuansa militer, seperti pesawat tempur, kapal perang, baracuda, tank, dan sebaginya,” katanya.
Peringkat ketiga diraih Toyotro Aji karya Suroso warga Kampung Panjang Baru, Kelurahan Gelangan yang juga berlatar belakang pendidikan SMP. Karya itu berupa pelapis warna logam agar menjadi putih. Karyanya berupa campuran inovasi bahan sederhana dengan harga murah dan ramah lingkungan, sedangkan daya tahannya hingga sekitar lima bulan atau tergantung penggunaan.
Andjar mengatakan tiga karya itu bagian dari tujuh karya yang akan diajukan Kota Magelang dalam lomba serupa di tingkat Provinsi Jateng.”Kota Magelang diharapkan bisa meraih prestasi di tingkat provinsi, untuk mendorong karya kreatif dan inovatif warga Kota Magelang pada masa mendatang,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post