Mahasiswa IPB Berbagi Ilmu Kewirausahaan Bagi Kelompok Wanita Tani

Tim IPB menggelar program Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (PEKA) (Foto: IPB/youngster.id)

youngster.id - Untuk mendukung program pemerintah dalam upaya memajukan ekonomi masyarakat, lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) mengajak Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Cikarawang untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk UMKM yang dihasilkan.

Mereka adalah Septiyani Putri Mahanani, Abdul Muis Lubis, Ramadona Fisna Wanda, Dicky Kartiwa Maulana, dan Salma Nur Adillah. Program yang dikembangkan dijuluki dengan istilah Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (PEKA).

Program PEKA lebih difokuskan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM yang dihasilkan oleh KWT. Program lebih difokuskan pada peningkatan kualitas produk UMKM karena selama ini bisnis UMKM yang KWT jalankan belum memiliki kemasan, pelabelan, dan sertifikasi pangan yang sesuai standar.

“Peningkatan kualitas produk ini supaya produk yang dihasilkan oleh UMKM memiliki nilai jual tinggi dan dapat diterima pasar,” ujar Septiyani, Ketua Tim PEKA yang dilansir Humas IPB baru-baru ini.

Dia mengatakan, tujuan utama dari program PEKA adalah meningkatkan pendapatan UMKM KWT Desa Cikarawang sehingga sangat perlu dilakukan pelabelan dan sertifikasi produknya. Tidak hanya itu, tim PEKA juga melakukan pelatihan branding supaya pemasaran lebih luas.

Program PEKA yang dilakukan adalah pelatihan tata cara pengemasan dan pelabelan yang baik dan sesuai standar, edukasi tentang keamanan pangan dan sertifikasi, serta pelatihan branding melalui sosial media. Untuk mendapatkan perijinan Pangan Industri Rumah tangga (P-IRT) tim PEKA bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, sedangkan pemasaran produk dilakukan dengan menggandeng ibu-ibu PKK, bazar, dan melalui media sosial.

Program PEKA yang dibimbing oleh dosen pembimbing Lilis Sucahyo, ini merupakan salah satu program yang diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Saat ini program PEKA telah berhasil membantu memproduksi produk unggulan seperti keripik ubi, sari ubi ungu, keripik singkong, keripik mocaf, brownies mocaf, nastar mocaf, rengginang, dan keripik pisang.

“Ke depannya, kami akan membantu mengembangkan inovasi produk baru dan membangun pasar untuk pemasaran produk,” kata Septiyani berharap.

Septiyani optimis bahwa peluang pemasaran dan permintaan produk UMKM ke depan sangat menjanjikan sehingga perlu inovasi baru supaya produk yang dihasilkan disukai oleh masyarakat.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version