youngster.id - Mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Mahtuf Ikhsan meraih Best Paper dalam ‘5th International Conference on Education, Law, Business and Interdiciplinary Research (ELBIS)’ di Kuala Lumpur, Malaysia.
Penghargaan ini diraih Mahtuf atas makalahnya yang berjudul ‘The Role of Institution of Aspect to Create Community Forest Sustainability in Bogor Regency Indonesia’. Melalui tulisan tersebut, Mahtuf mengungkapkan keinginannya mengintegrasikan proses produksi dengan industri.
“Produksi dari hutan kemasyarakatan bisa langsung terhubung dengan industri, sehingga hubungan pada fasilitas dan pendanaan hutan rakyat dapat berinteraksi dengan industri,” ujarnya seperti dilansir dari laman IPB baru-baru ini.
Menurut Mahtuf, pengelolaan hutan rakyat Leuwiliang lebih baik daripada di Rumpin, sebab dananya berasal dari koperasi. Ia menilai, pendanaan yang bersumber dari koperasi jauh lebih teratur daripada dana pribadi.
Diketahui, ELBIS merupakan konferensi tingkat dunia yang diselenggarakan setiap tahun oleh Emirates Research Publishing yang melibatkan peserta dari berbagai negara, seperti Spanyol, Denmark, Yordania, Arab Saudi, Yaman, Pakistan, India, Malaysia, Afrika, Singapura, dan Indonesia.
Uniknya, Mahtuf merupakan peserta termuda dalam ajang bergengsi tersebut sehingga tidak hanya mengalahkan negara lain, ia juga membuktikan bahwa dirinya dapat unggul dari peserta mahasiswa program magister, profesor dan profesor asosiasi.
Mahtuf berharap, penelitiannya dapat menjadi rekomenjadi kebijakan pemerintah, terutama pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dalam menyusun peta pengelolaan hutan.
“Harapan masyarakat adalah fasilitasi bantuan keuangan dan bantuan bagaimana membentuk koperasi yang baik sekaligus fasilitasi pemeliharaan hutan (Silvikultur Teknik) guna meningkatkan produktivitas hutan kemasyarakatan,” tutupnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post