youngster.id - Manufacturing Indonesia 2018, pameran teknologi dan servis manufaktur akan kembali digelar pada 5-8 Desember 2018. Lebih dari 1.600 peserta perusahaan akan berpartisipasi dalam pameran yang diharapkan akan menarik lebih dari 34.000 pengunjung.
Pameran yang akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta akan menampilkan mesin-mesin produksi, hingga peralatan, bahan, dan servis manufaktur. Selain itu lewat pameran ini, seluruh pengunjung akan mendapatkan pemahaman terbaik mengenai teknologi di balik industri manufaktur 4.0.
“Eesensi dari Manufacturing Indonesia adalah mengenai teknologi. Dengan menampilkan Industry 4.0 yang berasal dari seluruh ekosistem, kesembilan pilar Indsutry 4.0 akan dipamerkan khusus untuk mengungkap potensi manufaktur pintar Indonesia di masa depan. Kami yakin bahwa pertumbuhan yang digerakkan oleh teknologi ini bisa membuat para manufaktur Indonesia untuk lebih bersaing melalui peningkatan produksi,” kata Maysia Stephanie, Project Director dari penyelenggara pameran, Pamerindo Indonesia pada Rabu (21/11/2018) di Hotel Century Jakarta.
Menurut Maysia, pada edisi ke-32 tahun ini akan menghubungkan puluhan ribu manufaktur dengan mempersiapkan teknologi dan solusi dari lebih 28 negara.
Lebih dari 1.600 peserta perusahaan termasuk dari Amerika Serikat, Cina, Inggris, Kanada, Jerman, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Singapore, Swedia, Taiwan, akan berpartisipasi dalam pameran yang diharapkan akan menarik lebih dari 34.000 pengunjung selama 4 hari pameran berlangsung.
“Kami mendukung roadmap Making Indonesia 4.0 menuju ekonomi yang lebih efisien namun juga berkualitas. Oleh karena itu, kami optimis, acara ini bisa turut mensukseskan visi Industry 4.0 di Indonesia kedepannya,” kata Maysia.
Pameran ini juga akan memperkenalkan Industry 4.0 Showcase, yang menampilkan berbagai teknologi dan produk industri 4.0, dengan 9 pilar utama termasuk manufaktur aditif, augmented reality, big data & analytics, cybersecurity, dan robot otonom untuk pertama kalinya.
Selain Manufacturing Indonesia, akan diselenggarakan juga pameran subkontraktor industri pertama di Indonesia, Subcon Indonesia 2018. Acara ini diharapkan dapat memberikan efektifitas untuk menghubungkan jarak antara produsen mesin dan pembeli akhir, menciptakan peluang bagi part maker untuk menunjukkan kualitasnya terutama di elektronik, listrik, dan otomotif dalam industri manufaktur.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, telah merancang roadmap industri 4.0, Making Indonesia 4.0, di awal tahun 2018. Ini menjadi lompatan besar bagi sektor industri, di mana teknologi informasi kini terintegrasi dengan proses produksi dan manufaktur termutakhir, yang selanjutnya menargetkan Indonesia masuk dalam 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post