youngster.id - Untuk ketiga kalinya, Maybank Indonesia bersama Maybank Foundation kembali menggelar pelatihan kewirausahaan bagi para penyandang disabilitas melalui program Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE).
“Melalui program RISE, Maybank Group turut mendukung upaya membangun komunitas berdikari, dengan menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan berdampak positif bagi masyarakat. Ini selaras dengan misi humanising financial services, Maybank Indonesia secara konsisten memberikan perhatian kepada individu maupun komunitas wirausaha penyandang disabilitas dengan berbagai program. Tujuannya untuk meningkatkan semangat pantang menyerah, percaya diri serta meningkatkan keterampilan hingga meningkatkan kapasitas usaha untuk mencapai masa depan yang mandiri dan sejahtera melalui program RISE. Kami berharap program ini dapat membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya,” papar Esti Nugraheni, Head, Corporate Communication & Branding Maybank Indonesia, dalam keterangan tertulisnya.
Program pelatihan RISE ini dipusatkan di Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental Sensorik Netra, Rungu Wicara, Tubuh (PSRPD MENSENETRUWITU), Bandung. Pelatihan RISE ini diikuti sebanyak 40 penyandang disabilitas, yang memiliki beragam lini usaha, mulai dari penjahit, penjual makanan, jasa reparasi elektronik, warung kelontong, budidaya tanaman hias, penjual perlengkapan sekolah hingga penyewaan alat pesta.
Program RISE bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM penyandang disabilitas sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya. Kepada peserta dilakukan pelatihan 3 (tiga) hari dan 3-6 (tiga-enam) bulan pendampingan. Dalam masa tiga hari pelatihan, para peserta penyandang disabilitas dibekali dengan pengetahuan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran dan perubahan pola pikir (mindset). Selanjutnya dalam program mentoring terstruktur selama 3-6 (tiga-enam) bulan, para peserta akan didampingi mentor secara personal untuk meningkatkan pendapatan dan kapasitas usaha, yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan taraf hidup para penyandang disabilitas.
Pelatihan RISE ini merupakan pelatihan ketiga di kota Bandung setelah sebelumnya dilaksanakan pada 22 – 24 November 2017 dan 2 – 4 Juli 2018. Dari kedua pelatihan tersebut, program RISE ini telah memberikan pelatihan kepada 125 peserta, dimana semuanya berasal dari komunitas penyandang disabilitas.
Pelatihan RISE di Bandung telah berhasil meningkatkan penghasilan rata-rata per bulan 40% peserta teratas RISE Bandung dari Rp 1,842,400 menjadi Rp 10,709,200 (481%). Sedangkan penghasilan keseluruhan peserta RISE di Bandung meningkat sebesar 256%.
Pelaksanaan program RISE di Bandung ini adalah rangkaian program untuk memberikan pelatihan kepada 2.200 penyandang disabilitas yang akan dilakukan hingga 2019, di sedikitnya 16 kota di Indonesia, termasuk pelaksanaan pilot project di Jakarta dan Yogyakarta. Disusul daerah lain termasuk Bali, Bandung, Banten, Bantul, Bogor, Bekasi, Depok, Malang, Medan, Makassar, Magelang, Tangerang, dan Yogyakarta.
Hingga bulan Oktober 2018, para peserta pelatihan RISE tahap 2 di 16 kota tersebut adalah 1,677 orang yang mana sebanyak 1,641 adalah para penyandang disabilitas.
Awal mulanya Program RISE diinisiasi di Malaysia dan telah diikuti lebih dari 1.300 peserta di negara asalnya kemudian pada 2016 mulai dikembangkan ke regional, termasuk ke Indonesia dan Filipina.
“Dengan peningkatan kapabilitas usaha, para penyandang disabilitas bukan hanya dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sesama komunitas penyandang disabilitas tetapi juga dapat mempekerjakan orang lain. Termasuk dari masyarakat marjinal di sekitarnya sehingga dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat di sekitarnya,” pungkas Esti.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post