youngster.id - Melengkapi jajaran kamera mirrorless full-frame-nya, Canon melalui PT Datascrip menghadirkan generasi terbaru dari sistem EOS R, yaitu Canon EOS RP. Kamera mirrorless full-frame terbaru ini memiliki bodi yang ringan dan ramping namun dengan performa yang mumpuni.
“Canon EOS RP menjadi kekuatan baru dalam sistem EOS R untuk memenuhi kebutuhan perangkat kamera mirrorless full-frame yang andal dengan harga terjangkau. Filosofi penggunaan tipe “P” diambil dari sejarah kesuksesan kamera Canon pada tahun 1960, dan juga terinspirasi dari bahasa Perancis yaitu “Populaire”, yang diharapkan dengan hadirnya Canon EOS RP semakin banyak pengguna yang bisa merasakan kehebatan kamera mirrorless full-frame Canon,” ungkap Merry Harun Canon Division Director, PT Datascrip dalam keterangannya, Rabu (13/3/2019) di Jakarta.
Dia menjelaskan, kamera ini sangat nyaman terutama bagi pengguna baru kamera full-frame karena memiliki desain yang ergonomis, ramping dan ringan, bobotnya hanya 485 gram. Selain itu, juga dilengkapi Feature Assistant yang memudahkan pengguna menjelajahi fungsi kamera. Bagi mereka yang lebih nyaman dengan genggaman tangan yang lebih besar, tersedia juga Extension Grip (EG-E1) opsional.
Selain itu, EOS RP dibekali sensor CMOS 26,2 megapiksel, Dual Pixel AF, dan prosesor gambar DIGIC 8dan sensor CMOS full-frame 26,2 megapiksel. Hal ini membuat hasil jepretan jadi tajam di berbagai situasi.
“Fitur Auto Lighting Optimiser mengatur keseimbangan area bidikan yang paling gelap dan paling terang untuk mendapatkan detail dan tampilan gambar yang sempurna, meskipun dalam kondisi backlit. Kondisi minim cahaya tidak menjadi masalah bagi kamera ini karena mengusung rentang ISO 100-40.000, yang dapat diperluas rentangnya menjadi ISO 50-102.400, sehingga noise yang dihasilkan pun sangatlah minim,” ungkap Merry.
Menariknya, didukung dengan Sistem EOS R, Canon EOS RP juga mengusung mount RF. Sehingga para pengguna kamera DSLR EOS masih dapat menggunakan koleksi lensa EF dan EF-S-nya pada kamera Canon EOS RP dengan tambahan mount adapter.
Keunggulan lain dari EOS RP adalah teknologi Dual Sensing IS mendeteksi getaran kamera melalui sensor gyroscopic dan sensor CMOS akan mengatur dan menghadirkan Image Stabilisation sehingga pengguna dapat memotret dengan shutter speed hingga lima stop lebih lambat, sangat berguna pada situasi minim cahaya. Selain itu, teknologi Digital Lens Optimizer pada Canon EOS RP ini dapat mengoreksi penyimpangan gambar berupa difraksi dan distorsi optik untuk menghasilkan kualitas gambar yang sangat baik langsung dari kamera.
“Dilengkapi dengan Dual Pixel CMOS AF yang menghadirkan kecepatan autofocus yang halus dan super cepat hingga 0,05 detik, pengguna tidak akan kehilangan momen-momen penting yang membutuhkan kecepatan pada saat pemotretan. Pengguna juga bebas untuk membuat komposisi unik tanpa khawatir dengan 4.779 titik AF yang dapat dipilih dalam area AF yang luas mencakup 100% vertikal dan 88% pada area horizontal. Pencahayaan minimum kinerja AF hingga EV -5 dari EOS RP memberikan fokus yang akurat dalam kondisi cahaya minim, seperti saat mengabadikan momen makan malam dengan pencahayaan lilin yang terbatas,” papar Merry.
Selain itu, kamera ini juga dilengkapi perekaman video beresolusi 4K pada 24p/25p menghasilkan video berkualitas tinggi dengan fokus yang akurat dan cepat. Dengan kombinasi IS membuat pengambilan gambar stabil, meski tanpa tripod. Saat merekam video dengan lensa RF, pengguna dapat menyesuaikan pengaturan AV untuk membuat penyesuaian bukaan ⅛-stop sehingga lebih akurat dalam mengontrol bukaan sesuai kondisi pencahayaan. Fungsi MF Peaking merupakan fitur penting pada Canon EOS RP untuk memastikan fokus yang akurat saat pengambilan gambar menggunakan fokus manual.
Dilengkapi dengan aplikasi Canon Camera Connect, transfer gambar dari Canon EOS RP ke perangkat cerdas atau komputer menjadi mudah melalui teknologi Wi-Fi atau Bluetooth Low Energy (BLE). “Ketika terhubung, fungsi transfer data otomatis dapat diaktifkan dan bisa mengirim foto ke smartphone secara bersamaan pada saat pemotretan. Teknologi ini membantu pengelolaan foto, tanpa harus mentransfer gambar secara manual setelah pemotretan,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post