youngster.id - Seiring meningkatnya adopsi Kecerdasan Buatan (AI) di berbagai sektor, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu pusat (hub) data centre terbesar di Asia Tenggara. Menangkap potensi besar ini, Citi Indonesia dan Citi Issuer Services menyelenggarakan forum bertajuk ‘Citi Data Centre Day 2025’ untuk mendorong kolaborasi dalam pembiayaan infrastruktur digital.
Mengusung tema ‘Navigating data centre financing strategies in Indonesia’, forum ini menyatukan pengembang data centre, investor, klien teknologi, pakar AI, serta pemodal publik dan swasta. Tujuannya adalah menyoroti peran penting data centre dalam mendukung visi transformasi digital bangsa, terutama mengingat adopsi AI yang terus meningkat.
Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, menyatakan bahwa adopsi digital yang pesat di Indonesia adalah katalis utama bagi peluang pertumbuhan dan inovasi. Ia menyoroti bagaimana AI secara khusus akan mengubah lanskap industri, bahkan di sektor keuangan.
“Laporan terbaru dari Citi menunjukkan bahwa Kecerdasan Buatan (AI) akan mengubah masa depan industri keuangan, berpotensi mendorong laba industri perbankan global hingga US$2 triliun pada tahun 2028,” kata Batara, dikutip Selasa (28/10/2025).
Citi Issuer Services, melalui segmen bisnis Agency & Trust, memainkan peran penting dalam mendukung siklus pembangunan dan operasional data centre melalui layanan trust korporat dan keahlian transaksi pasar modal.
Ernesto Sarria, Head of Citi Issuer Services Asia South, menjelaskan bahwa bisnis mereka membantu klien data centre memanfaatkan peluang yang sebagian besar didorong oleh teknologi digital.
“Kami mengintegrasikan berbagai tren terkini seperti solusi energi berkelanjutan, metode pembiayaan alternatif, dan integrasi AI ke dalam kapabilitas kami untuk memberikan nilai yang lebih besar bagi klien,” ujar Sarria.
Didukung oleh wawasan pasar dan jaringan yang luas, Citi berupaya menyediakan layanan lengkap mulai dari penerbitan utang publik dan swasta, akuisisi tanah dan bangunan, pembiayaan proyek, hingga sekuritisasi berbasis aset data centre.
Eugenia Tahara-Xu, ASEAN Sales Lead of Citi Issuer Services Asia South, menambahkan bahwa solusi escrow yang dikustomisasi kini menjadi krusial bagi operator data centre dalam mengelola pembayaran dan risiko untuk akuisisi lahan, sementara pengaturan rekening khusus sering digunakan untuk memfasilitasi transaksi kredit privat.
Forum ini menampilkan diskusi panel yang melibatkan pembicara dari berbagai industri, termasuk ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC), Digital Realty, Lintasarta, IFC, INA, serta firma hukum terkemuka dan konsultan properti, menegaskan posisi Citi sebagai platform kolaborasi untuk memberdayakan ekosistem industri data centre agar berkembang di Indonesia dan sekitarnya. (*AMBS)
















Discussion about this post