youngster.id - Perusahaan rintisan (startup) disebut unicorn ketika valuasi mereka menembus US$ 1 miliar dolar. Pemerintah yakin, Indonesia bisa memiliki lebih dari lima startup unicorn pada 2019.
“Kami percaya diri punya lebih dari lima unicorn,” kata Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika dalam diskusi Digital Economi Briefing, Kamis (16/11/2017) di Jakarta. Saat ini, Indonesia memiliki tiga unicorn, yaitu e-commerce Tokopedia, penyedia layanan transportasi berbasis daring GO-JEK dan biro perjalanan online Traveloka.
“Kami mendorong terciptanya Unicorn baru dengan enam rangkaian tahapan mulai ignitation, workshop, hackathon, bootcamp, hingga incubation,” kata Rudiantara. Menurut dia, target ini sejalan dengan visi Indonesia menjadi negara terbesar di Asia Tenggara dalam sektor ekonomi digital pada 2020.
Untuk itu Rudiantara mengatakan, perlu perubahan pemikiran dan berpaling dari zona nyaman agar entrepreneur digital itu bisa berkembang pesat. “Kami siapkan sarana untuk startup bertemu dengan venture capital dari berbagai negara,” ucapnya.
Sementara itu Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, mengatakan bahwa pihaknya mendukung terciptanya ekosistem pada aplikasi digital dan ekonomi kreatif lainnya. “Bekraf mengadakan developer day di 15 kota yang menjaring 11 ribu peserta. Ada 1300 produk digital yang dihasilkan,” katanya.
Ekosistem, menurut Triawan, menjadi sangat penting karena di sinilah kemampuan perusahaan rintisan dapat berjuang untuk menjadi besar. Meski investor startup digital masih berkutat di angka return investasi tujuh persen tetapi dengan skala yang besar, industri aplikasi digital bisa tumbuh luar biasa.
STEVY WIDIA
Discussion about this post