youngster.id - Sebagai upaya, percepatan dalam mengatasi penelitian Pengembangan Vaksin Covid-19 di Indonesia Merck, mendukung lewat donasi peralatan dan material riset senilai Rp 1,2 Milyar kepada Lembaga Biologi Molecular Eijkman dalam percepatan penelitian pengembangan vaksin di Tanah Air.
Christopher Thomas, President Director PT Merck Chemicals and Life Science mengungkapkan, Merck menyediakan produk dan layanan yang sangat penting dan memberikan solusi bagi para ilmuwan untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi virus dan mengembangkan vaksin dan terapi, dimana hal tersebut sangat penting memacu pengembangan vaksin untuk melawan Covid-19.
“Yang dilakukan oleh Lembaga Eijkman sangat penting dan kami berkomitmen untuk mendukungnya,” kata Christopher dalam jumpa pers online Kamis (3/9/2020).
Lebih dari, pada kesempatan ini Merck mendonasikan reagents dan consumable untuk membuat Viral Transport Medium yaitu media dalam tabung untuk penyimpanan sampel dari uji swab pasien. VTM berfungsi menjaga kualitas sampel yang mengandung virus dari tempat pengambilan uji swab (klinik rumah sakit, pusat layanan kesehatan) ke laboratorium.
Merck juga mendonasikan RiOs Essential Water Purification System yaitu merupakan sistem purifikasi air ideal untuk laboratorium yang membutuhkan produksi konstan air murni tipe-3 kualitas tinggi. Selain itu, Merck juga mendonasikan Magpix yang terdiri dari Luminex dan MILLIPLEX MAP yaitu sarana pendukung riset imunologi untuk mempelajari dinamika COVID-19 dalam sampel pasien.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijman, Prof Amin Soebandrio mengatakan saat ini prioritas utama adalah mempercepat penemuan vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat dan memutus rantai infeksi Covid-19 di Indonesia.
“Pencegahan tentunya lebih baik dari pengobatan. Dukungan mitra internasional dan peralatan serta perlengkapan riset yang mumpuni sangat membantu percepatan proses riset. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dukungan Merck Indonesia dalam hal pengadaan peralatan dan material riset yang mendukung kami dalam mengembangkan vaksin Covid-19 di Indonesia,” ungkap Prof Amin.
Lembaga Eijkman tengah mengembangkan vaksin Covid-19 berdasarkan strain virus yang ada di Indonesia, bekerja sama dengan beberapa lembaga riset lainnya.
“Saat ini proses pembuatan vaksin sudah sampai pada tahap pembuatan sub unit protein sebagai platform yang terpilih. Secara keseluruhan, proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun namun Lembaga Eijkman berupaya membuat benih vaksin hanya dalam waktu satu tahun. Diperkirakan vaksin Covid-19 buatan Indonesia akan tersedia untuk proses lebih lanjut, termasuk uji klinis di Indonesia pada awal semester 2021,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post