youngster.id - Salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai adalah demensia atau yang lebih dikenal dengan kepikunan. Penyakit ini perlu dideteksi sedini mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari. Salah satunya lewat aplikasi E-Memory Screening (E-MS).
Demensia adalah sindrom gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi fungsi kognitif, emosi dan perilaku aktivitas sehari-hari . Saat ini di dunia lebih dari 50 juta orang mengalami demensia dengan Demensia Alzheimer sebagai jenis terbanyak, sekitar 60-70%.
“Kami berinovasi dengan mengembangkan aplikasi E-MS yang diharapkan menjadi tes massal kepada setiap orang untuk mendeteksi secara cepat dan sedini mungkin kemungkinan mengarah ke demensia,” kata Dokter Spesialis Saraf, dr Pukovisa Prawiroharjo dalam video konferense, Senin (14/9/2020).
Menurut dia, pikun seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia). Deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi dampak penurunan fungsi kognitif dan pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.
E-MS yang akan diluncurkan 20 September 2020 melalui Playstore dan Appstore akan mendeteksi kemungkinan penyakit ini. Pukovisa menjelaskan, apabila dari skor E-MS menunjukkan mengarah ke abnormal, maka aplikasi ini juga menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada para pakar di sekitar pengguna aplikasi berbasis GPS termasuk informasi jarak, nama dokter beserta keahliannya di bidang demensia, dan call center RS tempat praktek yang dapat dihubungi.
“Selain deteksi dini, aplikasi ini akan menyediakan ragam informasi tepercaya dan mutakhir mengenai demensia, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar dapat mencerahkan masyarakat dan disediakan pula tips dan trik merawat ODD secara efektif dan efisien,” jelasnya.
Dalam rangka Alzheimer Awareness Month di pada fungsi kognitif September ini, Eisai Indonesia dan PERDOSSI mengadakan kampanye edukatif, #ObatiPikun dan mengenalkan metode deteksi dini Demensia Alzheimer melalui EMS (E-memory screening)
dr Iskandar Linardi, President Director PT Eisai Indonesia (PTEI) mengatakan, berkomitmen memberikan edukasi mengenai penyakit Demensia Alzheimer, terutama karena penyakit ini dapat dideteksi sejak awal sehingga bisa secepatnya ditangani.
“Selain itu, menyambut Alzheimer Awareness Month tahun ini dan dalam rangka merayakan 50 tahun PT Eisai Indonesia (PTEI), kami bersama PERDOSSI mengadakan kampanye edukatif #ObatiPikun dan mengembangkan E-memory Screening (EMS) yang dapat dilakukan oleh dokter dan masyarakat awam untuk mempermudah deteksi Demensia Alzheimer agar bisa dapat segera diobati,” katanya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post