Model Bisnis Direct-to-Consumer, Peluang Startup di Masa Pandemi

Kegiatan bootcamp 11 startup Gojek Xcelerate Batch 4. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Situasi pandemi sekarang ini menjadi tantangan berat bagi para pebisnis termasuk startup. Untuk membantu startup Indonesia melewati tantangan bisnis ini, Gojek melalui program Gojek Xcelerate mengenalkan strategi direct-to-consumer, di mana brand menjual langsung ke konsumen.

Head of Groceries Gojek, Tarun Agarwal memaparkan di tengah situasi yang dinamis ini, penerapan model bisnis direct-to-consumer menjadi efektif karena membantu startup berinteraksi langsung dengan pengguna yang kini lebih banyak menghabiskan waktu secara online. Startup juga dapat memperoleh data dan umpan balik dengan cepat sehingga dapat lebih menyesuaikan produk seiring perubahan di pasar.

“Salah satunya saat Gojek turut mengembangkan layanan yang membantu konsumen berbelanja kebutuhan sehari-hari (groceries) melalui layanan GoMart dan GoShop. Layanan GoFood pun disesuaikan semenjak pandemi COVID-19 dengan bergabungnya Pasar Mitra Tani yang menjual bahan pangan pokok ke dalam platform, serta hadirnya GoFresh, layanan marketplace yang pada awalnya diperuntukkan khusus bagi merchants GoFood, namun saat ini juga dapat diakses oleh konsumen sebagai salah satu upaya Gojek membantu masyarakat selama krisis COVID-19,” ungkap Tarun dalam keterangan resmi, Kamis (18/6/2020).

Menurut dia, sepanjang tahun 2020, transaksi belanja groceries di GoMart terus meningkat. Hingga bulan Mei, terjadi 5.5x peningkatan produk yang terjual di GoMart dibandingkan bulan Januari.

Model ini diperkenalkan kepada 11 startup anak yang ikut dalam program Gojek Xcelerate angkatan ke empat. Startup juga mendapatkan pelatihan metode growth hacking dan impactful data science dari Gojek; dan pelatihan dari partner Gojek Xcelerate kelas dunia lainnya yaitu strategi pengembangan bisnis startup dari Google Founder’s Lab, prinsip valuasi dari bank UBS, dan sesi mentorship bersama konsultan manajemen McKinsey.

Managing Director Digitaraya, Nicole Yap menuturkan, terlepas dari proyeksi masa depan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian, startup memiliki keuntungan dimana mereka dapat berinovasi dan beradaptasi dengan cepat untuk merespon iklim ekonomi yang terus berubah. Kemampuan mereka untuk berinovasi memungkinkan masyarakat menjalani aktivitas sehari-hari.

“Perubahan pola konsumsi dan perubahan struktur masyarakat tidak bisa kita hindari. Tapi kami yakin, dengan strategi yang tepat, kami mampu menghadapi krisis dengan inovasi yang lebih baik,” kata Nicole.

Executive Director UBS, Riaz Hyder juga mengungkapkan rasa optimisnya terhadap pertumbuhan startup yang bergabung di Gojek Xcelerate. “Melihat tren startup di era normal baru, ada tiga hal penting yang menjadi kunci pertumbuhan startup, yaitu tetap memastikan kondisi finansial dengan menyusun prioritas, mengikuti tren perubahan dan mencari peluang inovasi baru, serta memastikan pengalaman pengguna yang tanpa hambatan,” katanya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version