youngster.id - Ketika dunia usaha rintisan atau startup Tanah Air tengah beranjak, ada satu nama yang cukup mencuri perhatian, yaitu Monica Oudang. Ia pernah menduduki posisi sebagai Chief Human Resources Officer Gojek selama hampir enam tahun, dan kini menjabat sebagai Chairperson GoTo Impact Foundation.
Perempuan yang pernah bekerja di salah satu TV swasta ini bercerita mengenai kiprahnya di startup, sehingga ia kerap wara-wiri menjadi pembicara di ranah perempuan dalam teknologi.
Monica yang merupakan lulusan Amerika Serikat ini kerap memotivasi anak muda untuk terjun ke dunia tech, karena kebutuhan talenta digital sangat tinggi.
“(Saat ini) hampir semua industri berubah menjadi digital dalam bisnis mereka. Talenta digital dibutuhkan tapi masih kurang, (akhirnya) banyak perusahaan import tech talent, set up office di India, Taiwan,” kata Monica pada program Blitz di kanal Youtube milik edtech Cakap.
Kepada Cecillia Ong, host sekaligus Chief Operating Officer Cakap, sosok yang pernah menjadi nakhoda dalam urusan rekrutmen pegawai di Gojek ini, memaparkan kondisi talenta yang ada di Tanah Air.
“70% demografi kita siap bekerja, tapi yang fokus di STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) industri cuma 30%,” kata Monica.
Hal ini pun ditanggapi Cecillia bahwa artinya masih ada kesenjangan dalam memenuhi talenta digital tanah air. “Bagaimana kalau dari segi gender?” tanya Cecillia.
Menurut Monica, wanita yang tertarik belajar di dunia STEM jauh lebih sedikit dan ini menjadi kesempatan yang bisa diraih oleh perempuan di Indonesia. Menurutnya sosok perempuan dalam industri tech bisa membawa warna tersendiri karena naluri keibuan dan empati yang tinggi. “Di dunia kerja, wanita bisa bawa perspektif yang berbeda, itu superpower kita sebagai wanita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Monica menekankan bahwa untuk meningkatkan digital talent ready di tanah air, pendidikan vokasi harus lebih ditingkatkan, dan mendorong ketertarikan di sektor ini, termasuk pada perempuan. Monica juga menambahkan bahwa pihak swasta turut berkontribusi dalam menumbuhkan bibit-bibit digital, salah satunya kerja sama antara GoTo Impact Foundation dengan Cakap melalui program Generasi Gigih, berupa pemberian kursus keterampilan digital seperti back-front end engineer hingga data analyst.
Terakhir, wanita asal Surabaya ini memberi tips agar kaum muda Indonesia makin tertarik masuk ke dunia digital dan siap diserap oleh berbagai industri.
“Terus belajar, manfaatkan kesempatan belajar (termasuk dari) online learning untuk mengembangkan diri kita, karena keterampilan digital sangat dibutuhkan di abad ini,” tutup Monica.
HENNI S.
Discussion about this post