youngster.id - Para ahli memperkirakan polusi udara turut berkontribusi terhadap 5,5 juta kasus infeksi saluran pernapasan karena polusi di Jakarta setiap tahunnya. Dengan kata lain, terdapat 11 kasus infeksi saluran pernapasan per menit.
Untuk itu berbagai solusi dilakuan. Salah satunya yang ditawarkan oleh Nafas, startup yang mengembangkan aplikasi pemantauan kualitas udara. Sejauh ini, Nafas telah memasang 27 sensor kualitas udara di berbagai titik DKI Jakarta. Setiap sensor itu nantinya dapat memberikan data kualitas udara real-time bagi pengguna melalui aplikasi. Aplikasi pemantauan kualitas udara ini memberikan data kualitas udara di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok.
“Data yang benar-benar lokal sangat penting untuk mengetahui kualitas udara di sekitar mereka. Hal inilah yang membuat kami merancang nafas untuk terhubung ke total 45 jaringan sensor PM2.5 kami sendiri di Jabodetabek.” ungkap Nathan Roestandy, co-founder & Chief Executive Officer nafas dalam keterangan pers Kamis (24/9/2020).
Piotr Jakubowski, Chief Growth Officer dan co-founder Nafas mengatakan sensor yang digunakan juga dipakai di lebih dari 400 pemerintah lokal di seluruh Eropa termasuk Inggris, Belanda, Norwegia, Polandia, Italia, Jerman, Belgia dan lain-lain.
“Selain itu, dengan jaringan 45 sensor yang sudah terpasang, kami berharap data kualitas udara ini bisa dipakai pemerintah dan juga publik dengan aplikasi yang mudah dipakai dan dibaca,” kata mantan mantan Chief Marketing Officer Gojek itu.
Sementara Isabella Suarez, Southeast Asia Analyst di CREA (Center For Research on Energy and Clean Air) salah satu organisasi yang menjalankan riset tentang polusi udara mengungkapkan jaringan pemantauan yang besar memungkinkan warga Jakarta tidak hanya memantau udara yang mereka hirup secara real time, tetapi juga memberi mereka alat yang ampuh untuk memastikan bahwa inisiatif penting ini berjalan seperti yang dijanjikan.
Ia memaparkan salah satu contoh case study kesuksesan pemasangan jumlah sensor pemantauan kualitas udara adalah Breathe London, inisiatif pemerintah kota London di Inggris. “Dengan menciptakan jaringan 100 sensor, proyek tersebut melengkapi kekurangan data area dengan tingkat polusi tinggi yang tadinya belum terpenuhi,” imbuh Isabella.
Sebelumnya Pemprov DKI bersama dengan Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies meluncurkan kerjasama berupa Aksi Menuju Udara Bersih Jakarta. Beberapa inisiatif untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta. Langkah pertama yang disampaikan dalam dokumen tersebut adalah Pemantauan Kualitas Udara Ambien, dimana salah satu inisiatif adalah memperbesar jaringan pemantauan kualitas udara di Jakarta.
FAHRUL ANWAR