youngster.id - Di era persaingan saat ini negara membutuhkan sumber daya manusia (SDM) sehat, pandai dan tangguh dalam berkompetisi. Dengan demikian pembangunan dapat berjalan dengan baik dan mampu bersaing dengan negara-negara lain.
“Pembangunan SDM penting, dan bahkan lebih penting dari pembangunan infrastruktur karena 20 sampai 40 tahun yang akan datang anak-anak kita semuanya berkompetisi dengan negara-negara yang lain dan harus memenangkan kompetisi itu,” kata Presiden Jokowi yang dilansir Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden baru-baru ini.
Presiden Joko Widodo menyatakan program kerja pemerintah pada 2017 adalah fokus pada program pemerataan.
“Meskipun kita tahu angka Gini rasio kita sedikit membaik, tapi apapun kalau kita lihat angkanya masih pada posisi yang tinggi. Oleh sebab itu kita harus kerja keras, mati-matian dalam rangka menurunkan angka kesenjangan kita, baik kesenjangan antar wilayah, angka kesenjangan kaya dan miskin,” kata Presiden.
Beliau menegaskan bahwa program pemerataan ini akan menjadi sebuah perhatian besar pemerintahannya ke depan. Termasuk program rakyat mendapatkan modal, kata Jokowi, perlu ditingkatkan kembali. Ia meminta program Kredit Usaha Rakat (KUR) pada tahun ini dan tahun depan lebih luas jangkauannya.
“Tahun ini dan tahun depan saya kira KUR harus menjangkau banyak rakyat, semakin besar jumlahnya dan semakin mudah cara memperolehnya,” tegasnya.
Dalam program pemerataan ini, Jokowi juga memerintahkan memperluas akses rakyat untuk mendapat ketrampilan melalui program pendidikan kejuruan, pendidikan vokasi dan juga vokasional training (latihan vokasi).
“Negara pun juga sama, ingin sumber daya manusia kita ke depan itu sehat dan pandai karena harus bersaing, harus berkompetisi, dengan negara-negara yang lain,” kata Presiden Jokowi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post