youngster.id - Memperingati Hari Bumi, perusahaan IT penyedia layanan web-hosting dan domain Niagahoster mengadakan #TrashTag Challenge di Pantai Parangkusumo Yogyakarta, pada Minggu, 28 April 2019. Tujuannya, untuk menyebarkan semangat peduli lingkungan pada masyarakat luas.
#TrashTag Challenge adalah gerakan ajakan mengumpulkan sampah yang berserakan di tempat-tempat umum dan alam liar. Sampah ini kemudian dikumpulkan dalam kantong sampah (trashbag) dan hasilnya difoto dan diunggah ke media sosial. Tujuannya adalah untuk membandingkan kondisi alam pra dan pasca dilakukannya #TrashTag Challenge.
“#TrashTag Challenge ini mungkin tanpa sadar sudah kita lakukan sehari-hari. Media sosial semakin membantu kita untuk menyebarkan tantangan positif ini. Apabila semakin banyak orang mempromosikannya (lewat media sosial), semakin banyak pula orang mengikuti. Dengan begitu, akan ada lebih banyak tempat yang bebas dari sampah,” ujar Elisabeth Winda Alfanisa, Public Relations Officer Niagahoster.
Niagahoster menjadikan #TrashTag Challenge ini sebagai seruan untuk komunitas maupun perusahaan IT lainnya agar turun tangan mengatasi isu pencemaran lingkungan. Dalam #TrashTag Challenge ini, Niagahoster bekerja sama dengan komunitas mahasiswa Amikom Computer Club (AMCC) Yogyakarta–pemenang IT FEST 3.0 USU 2019 dengan membuat aplikasi pengelolaan sampah.
“Kami sangat senang turut terjun untuk ikut #TrashTag Challenge. Ini pertama kalinya buat kami (mengikuti kegiatan ini) dan tidak akan berhenti di sini saja. Kami akan membawa #TrashTag Challenge ini juga ke wilayah kampus kami.” ujar Fandu, ketua AMCC.
Niagahoster juga mengajak klien untuk berpartisipasi dalam kampanye bertajuk Program Niagahoster #PeduliBumi. Setiap pembelian produk shared hosting oleh klien selama bulan April, turut menyumbangkan trashbag yang digunakan untuk kegiatan #TrashTag Challenge. Tidak hanya berwujud trashbag, sumbangan dari para klien Niagahoster ini akan diteruskan menjadi tong sampah untuk Pantai Parangkusumo hingga pemberian hosting gratis bagi organisasi pegiat lingkungan hidup.
“Melihat kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, kita tidak bisa tinggal diam. Ini adalah langkah awal. Hari Bumi memang hanya satu tahun sekali, namun melalui tantangan sederhana seperti #TrashTag Challenge, kami berharap aksi membersihkan sampah bisa dilakukan setiap hari dan dimana saja,” pungkas Ade Syah Lubis, CEO Niagahoster.
Dikutip dari situs National Geographic Indonesia, tagar #TrashTag pertama kali dipopulerkan pada tahun 2015 oleh UCO, sebuah perusahaan produsen alat pendakian dan aktivitas outdoor. Gerakan positif ini viral di media sosial dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sudah dilakukan di berbagai negara.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post