OJK Targetkan 1.500 Perusahaan Startup Masuk Bursa

Startup tengah menjadi primadona ekonomi di Indoensia. (Foto : Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - Otoritas Jasa Keuangan menargetkan 1.500 perusahaan startup masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Target tersebut dicanangkan sampai 2022. Kalau itu terwujud maka Indonesia dapat menjadi perekonomian ketujuh terbesar pada 2030.

Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida. Menurut dia, jumlah perusahaan startup di Indonesia sampai sekarang sudah mencapai sekitar 60 ribu. Jika dapat membina 1% dari jumlah start up itu atau sebanyak 600 startup maka ditargetkan 300 startup dapat melantai di BEI tiap tahun selama lima tahun.

“Itu dalam lima tahun sebanyak 1.500 perusahaan startup bisa jadi masuk ke pasar modal,” ujarnya Kamis (23/3/2017) di Jakarta.

Jumlah 1.500 startup yang berpotensi untuk IPO, kata Nurhaida, bisa membuat likuiditas pasar modal Tanah Air menyalip Singapura dan Malaysia. Dan itu akan membuat Indonesia dapat menjadi perekonomian ketujuh terbesar pada 2030.

Untuk mewujudkan target ini, IDX Incubator menjadi solusi buat tambahan modal perusahaan start up. Selama ini masalah itu jadi halangan utama untuk berkembang.

“Kami lihat startup jadi penopang perekonomian, perlu pemberdayaan yang juga menjadi program pemerintah. IDX Incubator diharapkan jadi solusi permodalan yang dihadapi,” ujar Nurhaida.

Sebagai informasi para startup yang bergabung dalam IDX Incubator akan dibina secara berkelanjutan sampai menjadi perusahaan yang dapat memonetisasi bisnis mereka dan diharapkan dapat memenuhi persyaratan untuk tercatat sebagai emiten di pasar modal.

IDX Incubator bisa menjadi wadah yang dimanfaatkan perusahaan startup untuk meraih modal melalui Initial Public Offering (IPO). Sehingga, para UMKM ini bisa mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version