youngster.id - Indonesia masih harus bekerja keras untuk menekan tingkat persentase stunting atau anak gagal tumbuh. Pada tahun 2021 masih 5,33 juta balita yang menderita stunting. Untuk mendukung pemerintah dalam menurunkan angka stunting Telkomsel menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit mengatakan, melalui kolaborasi ini, Telkomsel akan mengoptimalkan seluruh kapabilitas teknologi dan ekosistem digital yang dimiliki untuk dapat mendukung BKKBN dalam menjalankan berbagai program dari Strategi Percepatan Penurunan Stunting yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Berbekal pengalaman sebelumnya dalam membantu pencegahan stunting di Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Telkomsel optimis dapat mendukung digitalisasi layanan institusi pemerintahan untuk menekan angka stunting setiap tahunnya sehingga dapat mencapai target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% melalui pemanfaatan solusi teknologi digital terdepan dari Telkomsel,” kata Sigit dalam keterangan pers, Jumat (22/7/2022).
Melalui inisiatif strategis ini, Telkomsel akan mengoptimalkan ekosistem Telkomsel Enterprise untuk menghadirkan solusi digital yang dapat mendukung Program Pencegahan Stunting yang dijalankan oleh BKKBN.
“Dengan adanya inisiatif kolaborasi ini, Telkomsel dapat mengakselerasi transformasi digital di lembaga-lembaga pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada berbagai program yang dijalankan. Kami optimis, sejumlah inisiatif strategis yang telah diramu dalam kolaborasi ini akan membuka lebih banyak peluang bangsa untuk mencetak generasi emas di masa depan seiring dengan semakin turunnya angka stunting di Indonesia,” tandas Sigit.
Salah satunya melalui Telkomsel CloudX contact center yang dapat membantu mengintegrasikan sistem layanan BKKBN untuk masyarakat. Melalui dukungan tersebut, Telkomsel berharap dapat mendukung pemerintah dan masyarakat dalam menekan angka prevalensi stunting di setiap tahunnya, guna mewujudkan keluarga yang lebih sehat dan produktif untuk generasi berkualitas.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso mengungkapkan, BKKBN menjalankan berbagai strategi untuk dapat mempercepat prevalensi stunting, salah satunya dengan membentuk 200.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK). Sang salah satu tugasnya mendampingi calon pengantin (3 bulan sebelum menikah) melalui pendekatan digital, dengan menggunakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL).
“Berbagai kendala tentu dialami di lapangan, termasuk permasalahan sinyal, server, dan teknis lainnya seiring dengan luasnya kondisi geografis Indonesia. Karena itu, kami menyambut baik kolaborasi bersama Telkomsel dalam upaya percepatan prevalensi stunting dengan harapan dukungan jaringan internet serta layanan telekomunikasi terdepan Telkomsel dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan yang lebih komprehensif, pada kolaborasi ini Telkomsel akan menghadirkan paket data khusus, dimana BKKBN dapat membeli data secara bulk yang dapat dibagikan sesuai kebutuhan dalam mendukung operasional seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BKKBN dan tim Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Telkomsel turut mengoptimalkan pemanfaatan Telkomsel Orbit untuk menghadirkan konektivitas broadband andal di seluruh kantor operasional BKKBN.
STEVY WIDIA
Discussion about this post