Orang Indonesia Terdepan Dalam Penggunaan Teknologi Metaverse

Metaverse

Logo Metaverse. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Laporan tahunan SYNC Asia Tenggara, Meta dan Bain & Company menyebutkan bahwa Indonesia terdepan di kurva regional dalam hal adopsi teknologi baru, termasuk metaverse. Meta Bahkan 72% responden Indonesia telah memakai teknologi dunia virtual atau metaverse dalam setahun terakhir.

Variasi dalam jenis teknologi terkait metaverse yang digunakan di Indonesia yakni cryptocurrency sebanyak 46%, augmented reality (AR) sebanyak 34%, dan dunia virtual sebanyak 29%. Selain itu, responden di Indonesia juga menggunakan non fungible token atau NFT dan virtual reality (VR).

“Seiring kemajuan teknologi, munculnya teknologi terkait metaverse akan membangun jembatan ke pengalaman yang imersif di masa depan,” kata Pieter Lydian, Country Director Meta di Indonesia dalam siaran pers, dikutip Rabu (7/9/2022).

Pieter juga mengatakan bahwa metaverse akan membuka peluang baru bagi orang, komunitas, dan bisnis. “Untuk itu, Meta akan terus fokus pada kesiapan infrastruktur, membangun ekosistem untuk kreator, peningkatan keterampilan, dan peningkatan alat untuk mempersiapkan kami dan talenta-talenta Indonesia menghadapi masa depan,” katanya.

Laporan dari Meta dan Bain & Company juga menemukan bahwa Asia Tenggara telah mencatatkan penetrasi e-wallet, kripto dan NFT yang lebih tinggi dibandingkan pasar lain seperti China, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Hampir 70% responden di Asia Tenggara menggunakan setidaknya satu teknologi yang berkaitan dengan metaverse dalam periode setahun terakhir.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa pengalaman teknologi terkait metaverse seperti AR, VR hingga NFT akan berkembang dari aplikasi 2D yang banyak digunakan saat ini, menjadi pengalaman 3D virtual yang imersif dalam 2-3 tahun ke depan. Laporan ini memperkirakan bahwa VR di untuk ranah bisnis seperti pelatihan, pengembangan, ruang kerja dan penyelenggaraan acara sosial di dunia virtual akan tersedia di Asia Tenggara dalam 10-15 tahun ke depan.

Meskipun masih dalam tahap awal, metaverse merupakan babak baru dari inovasi teknologi yang memberikan banyak harapan di berbagai negara, Indonesia diantaranya.

Metaverse merupakan teknologi yang diperkirakan akan menjadi tren masa depan dan mempunyai potensi pasar yang besar. Riset PwC mengungkap teknologi VR dan AR untuk metaverse meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) global US$1,4 triliun pada 2030. Selain kontribusi ke PDB global, perangkat VR dan AR, serta menggaet konten kreator untuk membuat program di metaverse bisa memberikan dampak ke pekerjaan baru di masa depan.

Pengembangan teknologi ini dinilai mampu mendorong terciptanya 23,3 juta pekerjaan baru pada 2030.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version