youngster.id - Seiring terus meningkatnya order garmen dari dalam dan luar negeri hingga akhir tahun 2023, Trisula Grup yang dikendalikan oleh PT Trisula International Tbk (TRIS) akan meningkatkan kapasitas produksi mereka sekitar 8-10% dibandingkan dengan 2022.
Saat ini Trisula Grup mengoperasikan 4 fasilitas produksi garmen dan 1 fasilitas tekstil dengan total kapasitas produksi sebesar 5 juta unit garmen dan 6 juta yard tekstil per tahunnya.
Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan mengatakan, peningkatan produksi ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan permintaan produk yang diterima, khususnya untuk garmen.
“Trisula Group memang memiliki keahlian khusus di industri tekstil dan garmen untuk membuat produk berkualitas tinggi. Perseroan sejauh ini berhasil mempertahankan kepercayaan pelanggan, dan kini paska pandemi permintaan yang diterima semakin meningkat,” kata Widjaya.
TRIS sudah bermain di kancah eskpor sejak tahun 1989. Semua produk yang dikerjakan TRIS terhitung pesanan khusus, bukan hanya produksi massal, sehingga fleksibel memproduksi pakaian dengan detail dan gaya yang unik.
Beberapa merk global yang menjadi pelanggan mereka antara lain, Le Coq Sportif, Puma, Descente, Munsingwear, Jack Nicklaus, Paul Smith, Takeo Kikuchi, Michael Kors, United Arrows. Termasuk maskapai penerbangan internasional seperti Singapore Airlines, American Airlines juga merupakan pelanggan, dan masih banyak lagi.
“Kami terus mengembangkan bahan baku, standar manufaktur, dan desain supaya bisa memulai tren atau meningkatkan lagi kualitas hasil produksi kami. Ke depannya kami juga berencana memperluas area produksi di Trisco 2 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” tutup Widjaya.
Selama paruh pertama tahun 2023 TRIS berhasil membukukan pertumbuhan penjualan bersih yang positif sebesar +2,9% YoY menjadi Rp680 miliar di 1H23 (vs Rp661,3 miliar di 1H22), didorong oleh peningkatan penjualan domestik sebesar +24,6% YoY. Laba bersih TRIS meningkat secara signifikan sebesar +43,8% YoY menjadi Rp43,5 miliar di 1H23 (vs Rp30,2 miliar di 1H22). Hal ini menunjukkan bahwa TRIS memiliki pijakan yang kuat di industri ini karena mereka tumbuh di tengah penurunan industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia sebesar -1,7% YoY di 1H23.
HENNI S.