youngster.id - Berdasarkan studi Consumer Payment Attitudes 2018, kepercayaan diri masyarakat Indonesia untuk melakukan pembayaran secara digital dikarenakan akses terhadap transaksi digital semakin terbuka dengan berbagai opsi, termasuk ke berbagai UMKM. Di Jawa Barat sendiri, transaksi non tunai terbukti meningkatkan kinerja UMKM hingga lebih dari 4.000 kali lipat.
Peningkatan transaksi non tunai yang signifikan di bidang UMKM membuat OttoPay, aplikasi transaksi non tunai yang diperuntukkan bagi para pelaku UMKM semakin percaya diri untuk memperluas jangkauannya ke berbagai daerah, salah satunya di Jawa Barat.
“OttoPay tidak hanya ingin menjangkau kota-kota besar Jawa Barat, tetapi juga daerah-daerah yang setingkat level Kabupaten dan Kota Kecil di Jawa Barat seperti Kota dan Kabupaten Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Indramayu dan Banjar,” ungkap Budi Hartono Direktur PT Reksa Transaksi Sukses Makmur pengelola OttoPay dalam keterangannya, Senin (11/11/2019) di Jakarta.
Menurut dia, OttoPay berupaya membangun ekosistem pembayaran digital yang menghubungkan para pelaku UMKM dan pembeli yang tersebar di seluruh Indonesia. “OttoPay melihat daerah pelosok sebagai peluang besar untuk memberdayakan warung-warung lokal yang menjual dan menjadi Mitra OttoPay,” ujarnya.
Budi mengklaim saat ini, OttoPay telah menggandeng lebih dari 300.000 UMKM Jawa Barat yang merupakan kontributor OttoPay terbesar di Indonesia, yang mencakup kota-kota besar sebanyak 60%, kota kedua 26%, dan daerah pelosok 14%. Selain karena populasi penduduk yang tinggi, penggunaan aplikasi untuk penjualan kebutuhan makanan dan non makanan di Jawa Barat memiliki peluang besar. Ditambah kemudahan akses internet dan sinyal yang lebih stabil, perkembangan OttoPay di kawasan Jawa Barat semakin pesat karena jumlah pedagang UMKM tersebar merata serta sudah lebih memahami dan terbiasa dengan konsep transaksi elektronik.
Berbeda dengan layanan transaksi digital yang ditawarkan ke UMKM di kota besar, OttoPay fokus menawarkan layanan transaksi digital di daerah pelosok ke warung-warung kelontong atau kaki lima dan juga minimarket modern. UMKM di kawasan pelosok tersebut dapat melayani pembayaran dan pembelian produk PPOB seperti token listrik, pembayaran air, pembayaran BPJS dan asuransi, dan sebagai reseller barang-barang distributor yang sudah bekerjasama dengan OttoPay.
“Lebih jauh lagi, OttoPay tidak hanya ingin berkontribusi terhadap industri UMKM Jawa Barat secara menyeluruh melalui transaksi digital, tetapi juga berupaya membangun bisnis jangka panjang dengan para pelaku UMKM serta menciptakan ikatan yang kuat antara pelaku UMKM dan tim sales. Dengan demikian, OttoPay dapat membantu UMKM naik kelas secara menyeluruh di berbagai daerah,” pungkas Budi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post