Ovo Segera Kenakan Biaya Top Up Untuk Pelanggan

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dan Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra. (Foto: istimewa)

youngster.id - Pengguna layanan Ovo, bakal dikenai biaya transaksi tambahan sebesar Rp 1.000 ketika melakukan top up atau mengisi ulang saldo Ovo. Pembebanan tarif ini juga disampaikan pihak Ovo melalui sebuah pengumuman berjudul “Penyesuaian Tarif Top Up Ovo”.

Melalui keterangan resminya, pihak Ovo mengatakan bahwa pembebanan biaya ini merupakan salah satu bentuk komitmen Ovo untuk terus mendukung sistem pembayaran digital Indonesia yang inklusif.

Karaniya Dharmasaputra, President Director OVO, juga mengatakan bahwa pengenaan biaya top up ini juga telah dilakukan oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran lain. “Setelah membebaskan biaya selama dua tahun lebih, mulai Maret 2020 Ovo akan mengenakan biaya administrasi Rp1.000, untuk layanan isi ulang (top up) saldo Ovo melalui rekening bank,” ungkap Karaniya melalui keterangan resmi Senin, (27/1/2020) di Jakarta.

Padahal sebelumnya, pengisian saldo Ovo tersebut tidak dikenakan biaya alias gratis. Berdasarkan pengumuman tersebut, pembebanan biaya transaksi tambahan akan mulai berlaku terhitung tanggal 2 Maret 2020. Adapun biaya sebesar Rp 1.000 itu dibebankan jika pengguna mengisi saldo Ovo lewat ATM, internet/mobile banking, Tokopedia, hingga Ovo Booth. Pihak Ovo pun mengatakan pembebanan tersebut berlaku untuk seluruh seluruh bank yang digunakan oleh pengguna.

Sementara untuk pengisian saldo via aplikasi Ovo (Instant Top Up) melalui kartu debit akan dibebankan biaya 2% dari total pengisian. Meski demikian, pengisian pihak Ovo mengatakan bahwa pengisian saldo melalui driver Grab masih tidak dikenakan biaya administrasi. “Langkah ini kami tempuh, sesuai dengan arahan regulator kepada semua penyelenggara fintech untuk mulai mewujudkan model bisnis yang stabil dan berkelanjutan,” lanjut Karaniya.

Ia juga mengatakan bahwa biaya administrasi top up senilai Rp1.000 ini, tidak diserap Ovo sebagai keuntungan, melainkan untuk menutupi beban operasional. “Ovo bekerja sama dengan berbagai mitra seperti bank, penyelenggara switching, dan merchant, di mana Ovo sebagai perusahaan dikenakan biaya. Jadi, biaya top ini kami terapkan semata untuk mengurangi beban operasional dan infrastruktur kami,” pungkas Karaniya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version