OVO Telah Jaring 15% Dari Total Penanam Modal Reksa Dana

OVO invest

Peluncuran fitur Invest di aplikasi OVO. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - OVO menggaet lebih dari 1 juta investor reksa dana melalui layanan OVO Invest. Jumlah ini sekitar 15% dari total penanam modal reksa dana di Indonesia. Plafform fintech itu meluncurkan OVO Invest pada awal 2021, dengan investor bisa berinvestasi mulai dari Rp 10 ribu melalui layanan ini.

“Kami bangga dipercaya oleh lebih dari satu juta investor reksa dana Indonesia,” kata David Sondakh Senior Vice President Investments OVO dalam siaran pers, Jumat (1/4/2022).

Layanan dan fitur OVO Invest merupakan hasil kolaborasi dengan Bareksa, Pioneer Super App Investasi, sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD). Masing-masing dari produk reksa dana dikelola oleh manajer investasi di Indonesia, mulai dari Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra Capital, Bahana TCW Investment Management hingga Eastspring Indonesia. Semua manajer investasi itu memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OVO baru saja meluncurkan produk investasi saham Cipta OVO Ekuitas yang dikelola oleh manajer investasi Ciptadana dan Eastspring Investments Value Discovery Kelas A kelolaan Eastspring Indonesia.

David berharap pengguna cermat dan tidak mudah tergiur dalam memilih produk investasi yang semata-mata hanya menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu dekat. Selain itu, pengguna harus memastikan produk investasi memiliki izin dari otoritas yang berwenang di Indonesia, sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan.

“Kami mengapresiasi pencapaian ini sebagai hasil dari upaya sinergi ekosistem antara platform e-investasi dan e-money, sehingga bisa menjangkau masyarakat lebih luas serta meningkatkan inklusi keuangan nasional,” ungkap Ni Putu Kurniasari Chief Operating Officer Bareksa.

Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat, jumlah investor pasar modal hampir 8,1 juta per bulan lalu. Jumlahnya melonjak 108,7% atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2020 sebanyak 3,88 juta investor.

STEVY WIDIA

Exit mobile version