youngster.id - OYO startup asal India resmi hadir di Indonesia. Startup unicorn yang bergerak bisnis jaringan hotel ini mengumumkan komitmen investasi lebih dari US$100 juta (sekitar Rp1,5 triliun) untuk menjadi pemain terdepan di Indonesia.
Founder dan CEO OYO Ritesh Agarwal menuturkan, komitmen investasi yang disiapkan ini diambil dari perolehan dana segar yang didapat perusahaan sebulan lalu sebesar US$1 miliar dari Softbank, Lightspeed, Sequoia, dan Greenoaks Capital. Ada pula tambahan US$200 juta yang diambil dari neraca keuangan perusahaan.
“OYO membantu para pemilik unbranded hotel dengan teknologi yang kami miliki untuk meningkatkan standar pelayanannya setara dengan jaringan hotel sehingga pada akhirnya okupansi dapat meningkat. Komitmen kami sangat kuat untuk mengembangkan Indonesia dan ingin bertahan lama di sini,” ungkap Ritesh dalam keterangannya baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, OYO akan menggunakan mayoritas dana tersebut untuk membangun infrastruktur jaringan hotel dan merenovasi bangunan agar sesuai dengan kriteria tertentu. Kemudian mereka melatih talenta agar dapat bekerja di industri hospitality, mengembangkan teknologi, dan melancarkan strategi pemasaran agar dapat menarik pengguna baru.
Menurut Ritesh, sebelum benar-benar masuk ke Indonesia pihaknya sudah melakukan berbagai riset kondisi pasar, sosial, hingga regulasinya. Secara perlahan-lahan, Oyo mulai merintis kiprahnya dengan badan hukum PT OYO Rooms Indonesia. Operasional sendiri dimulai sejak pada Februari 2018.
Kini Oyo telah menggandeng lebih dari 30 pemilik properti yang telah terinventarisasi dan 1000 kamar tersebar di tiga kota, yakni Jakarta, Surabaya, dan Palembang. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp149 ribu. Salah satu mitra properti yang dikelola Oyo adalah Adhi Persada, anak usaha perusahaan pelat merah Adhi Karya.
Sejak pertama kali berdiri di bulan Mei 2013, Oyo telah hadir di lebih dari 350 kota dengan menggandeng lebih dari 10 ribu mitra tersebar di enam negara, India, Tiongkok, Malaysia, Nepal, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
Oyo mengklaim sebagai pemimpin teknologi perhotelan dengan memiliki 211 ribu franchised kamar yang dapat disewa. Lebih dari 125 ribu kamar hotel terisi setiap harinya.
Berikutnya Oyo siap memperluas kehadirannya di 35 kota di seluruh Indonesia, termasuk Yogyakarta, Bandung, dan Bali dalam 15 bulan ke depan. Pada tahun 2020 mendatang, Oyo berambisi dapat merekrut lebih dari 60 ribu karyawan di berbagai daerah untuk memperkuat sektor perhotelan, seperti pekerjaan untuk front office, jasa katering, dan house keeping.
“Prinsip kami tiga kamar hotel bisa mempekerjakan satu orang tenaga kerja. Semakin banyak kamar tentunya akan membuka semakin banyak lapangan pekerjaan untuk orang Indonesia,” tambah Rishabh Gupta, Country Lead Oyo Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post