youngster.id - Transaksi TikTok Shop global diperkirakan mencapai US$32,6 miliar atau Rp528 triliun pada tahun 2024, menurut riset firma analisis data perdagangan video Tabcut.com. Menariknya, pasar Indonesia menjadi penyumbang kedua terbesar platform tersebut.
Amerika Serikat menjadi negara penyumbang transaksi TikTok Shop teratas dengan nilai US$9 miliar atau tumbuh 650% secara tahunan alias year on year (yoy). Sementara, Indonesia menyumbang US$6,198 miliar atau tumbuh 39% yoy.
Posisi ketiga ada Thailand dengan US$5,743 miliar atau tumbuh 101% yoy. Kemudian, Vietnam dengan US$4,454 miliar atau tumbuh 157% yoy. Lalu, Filipina dengan kontribusi US$3,12 miliar atau tumbuh 116% yoy dan Malaysia US$2,724 miliar atau tumbuh 104% yoy Inggris US$1,548 miliar atau tumbuh 136% yoy. Terakhir ada Singapura dengan US$391 juta atau tumbuh 403% yoy.
“Produk yang paling banyak dibeli di TikTok Shop yakni kecantikan dan perawatan diri. Di Indonesia, 9 dari 10 toko teratas dan 8 dari 10 produk terlaris berasal dari kategori ini,” demikian hasil riset Tabcut.com dikutip dari laporan Momentum Works, Rabu (8/1/2025).
Selain itu diungkapkanm, bahwa di Amerika, Key Opinion Leader (KOL) kecantikan menghasilkan 14 dari 20 sesi siaran langsung atau live streaming terlaris. KOL adalah seseorang yang punya pengetahuan maupun kemampuan di bidang tertentu yang pengaruhnya cukup besar. Dari sisi harga rata-rata produk, Amerika dan Singapura jauh di atas Indonesia dan Malaysia. Harga rata-rata produk Singapura adalah US$19,77, dan Amerika US$19,64. Sementara harga rata-rata produk Indonesia adalah US$4,98.
Di Indonesia, TikTok mengambil alih platform Tokopedia dan membentuk layanan baru bernama ShopTokopedia. Pesta diskon 12.12 2024 menjadi peringatan setahun bergabungnya Tokopedia dan TikTok. TikTok Shop Tokopedia mencatatkan peningkatan pendapatan UMKM yang menjadi mitra, hingga 95%. Keduanya berkolaborasi lewat ShopTokopedia dan meluncurkan kampanye ‘Beli Lokal’.
STEVY WIDIA
Discussion about this post