youngster.id - Hasil riset terbaru Amazon Web Services (AWS) menunjukkan bahwa pekerja Indonesia yang menggunakan keterampilan digital tingkat tinggi – termasuk arsitektur cloud atau pengembangan perangkat lunak – berkontribusi sekitar US $129 miliar (Rp 621,4 triliun) kepada pendapatan domestik bruto (PDB) tahunan Indonesia.
Riset “Asia Pacific Digital Skills Study: The Economic Benefits of a Tech-Savvy Workforce” (Riset Keterampilan Digital Asia Pasifik: Manfaat Ekonomi dari Tenaga Kerja Melek Teknologi) ini dilaksanakan oleh Gallup.
“Riset Gallup ini menunjukkan, Indonesia memiliki peluang untuk meraup manfaat ekonomi yang luar biasa dari upaya membangun jaringan talenta cloud yang kuat guna mendukung transformasi digital yang tengah berjalan di negara ini,” kata Emmanuel Pillai, Head of Training and Certification for ASEAN, AWS dalam jumpa pers virtual, Rabu (22/2/2023) di Jakarta.
Riset ini meneliti bagaimana upaya membangun angkatan kerja yang didukung teknologi telah membawa manfaat yang signifikan bagi pekerja, organisasi/perusahaan, serta perekonomian. Survei ini melibatkan 1.412 pekerja dewasa dan 348 pemberi kerja di Indonesia.
Ekonom Utama Gallup Jonathan Rothwell mengungkapkan, riset ini menunjukkan bahwa keterampilan digital menciptakan nilai ekonomi yang amat besar di tingkat individu, organisasi, hingga makro ekonomi.
“Seiring dengan bertambahnya organisasi dan perusahaan yang memindahkan sistem TI mereka ke cloud sepanjang dekade yang akan datang, dan teknologi baru terus bermunculan, digitalisasi akan mendorong penciptaan lapangan pekerjaan baru dalam jumlah yang besar. Peluang Indonesia di tengah kompetisi ekonomi digital bergantung pada keberadaan tenaga kerja yang mumpuni dan berketerampila tinggi, yang akan mendorong laju inovasi, saat ini dan nanti,” katanya.
Ditemukan, pekerja digital dengan keterampilan tingkat tinggi di Indonesia menerima gaji yang lebih besar 121% dari yang diterima pekerja dengan latar belakang pendidikan yang sama tetapi tidak menggunakan keterampilan digital dalam pekerjaan. Sementara itu, pemberi kerja yang sangat mengandalkan pekerja berketerampilan digital tingkat tinggi, teknologi digital, dan teknologi cloud mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis dan inovasi yang lebih tinggi.
Sebagai upaya membantu pekerja di Indonesia untuk memperoleh keterampilan digital tingkat tinggi guna mendorong karir mereka, hari ini AWS memperkenalkan AWS re/Start Associate. Program ini untuk membantu para profesional TI yang menganggur dan setengah menganggur memodernisasi keterampilan mereka dan beralih ke karier cloud tingkat menengah.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi orang-orang yang ingin meningkatkan keterampilan cloud mereka serta melakukan lompatan dari tingkat dasar ke tingkat lanjut. Kami percaya bahwa sejalan dengan AWS re/Start Indonesia, program Associate ini akan semakin menambah nilai dan membantu mengatasi kesenjangan keterampilan untuk mampu memenuhi ekspektasi pasar kerja akan talenta dengan keterampilan cloud yang paling dibutuhkan,” kata Sachin Gopalan, Presiden Direktur, Orbit Future Academy.
Pada Desember 2021, AWS telah meluncurkan AWS Asia Pacific (Jakarta) Region di Indonesia, dengan investasi sebesar US $5 miliar (Rp 71 triliun) untuk 15 tahun ke depan di negara ini. AWS Asia Pacific (Jakarta) Region diharapkan dapat menciptakan 24.700 peluang kerja langsung maupun tak langsung, dan menyumbangkan tambahan PDB Indonesia sebesar sekitar US$10,9 miliar (Rp 155 triliun) sepanjang 15 tahun ke depan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post