youngster.id - Dampak ekonomi yang merupakan rippling effect dari situasi pandemi saat ini, mengharuskan masyarakat untuk jeli memanfaatkan peluang yang ada untuk membantu mereka tetap bertahan, salah satunya dengan memulai bisnis dari rumah sesuai dengan keahlian atau ketertarikan masing-masing.
Hal ini sejalan dengan adanya peningkatan penjual yang bergabung di platform Shopee pada masa pandemi ini. Di mana jumlah penjual di platform Shopee meningkat 60% dari tahun ke tahun. Penjualan secara daring tentu memperkuat kontribusi positif bisnis rumahan terhadap perputaran roda perekonomian secara keseluruhan.
Daniel Minardi, Head of Brands Management and Digital Products, Shopee Indonesia mengatakan, setelah hampir setahun, belanja online telah menjadi pusat kehidupan masyarakat banyak. Dengan demikian, kontribusi positif secara ekonomi pun perlu dipastikan agar dapat berjalan berdampingan dengan keberlanjutan ekosistem bisnis secara jangka panjang.
“Shopee mengajak para pengguna untuk memperkaya informasi mengenai strategi bisnis di tengah pandemi dengan berbagai cara yang lebih efisien dan membawa dampak yang tetap positif. Sebagai platform yang senantiasa mendukung perkembangan para pelaku UMKM Indonesia, kami berharap informasi yang diberikan bisa menjadi tepat guna untuk para pelaku bisnis rumahan dan masyarakat Indonesia secara umum,” ungkap Daniel di acara BincangShopee spesial 12.12 Birthday Sale yang disiarkan secara online Jumat (4/12/2020).
Pada BincangShopee 12.12 Birthday Sale: Di Balik Dapur Bisnis Rumahan, kedua pembicara Lizzie Parra selaku Founder & CMO dari BLP Beauty dan Oshin Hernis selaku Head of Communications Sayurbox membagikan beberapa kiat yang dapat diadaptasikan oleh para pelaku bisnis rumahan dalam mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi.
Oshin mengatakan untuk menekuni dunia bisnis ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan. Perdalam ide bisnis dan lakukan riset pasar tentu menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh pelaku bisnis.
“Selain itu, mulai lah lakukan bisnis dari ketertarikan diri sendiri dan terus mencari insight akan ketertarikan dan kebutuhan masyarakat secara umum,” ujarnya.
Kemudian, tentukan target konsumen dan maksimalkan channel online serta pilih logo dan packaging produk yang merepresentasikan bisnis. Karena itu, packaging yang ramah lingkungan tidak selalu mahal. “Bekal pengetahuan yang cukup tentang cara produksi dan pengemasan yang baik akan menghasilkan produk yang aman, bermutu dan berkualitas, serta memenuhi standar untuk dipasarkan,” kata Oshin lagi.
Sementara Lizzie berbagi pengalaman membangun BLP Beauty dari awal. “Bersama BincangShopee, saya berharap pengetahuan yang saya bagikan kepada teman-teman bisa berguna, terlebih dalam segi pemilihan packaging sebagai bagian yang krusial untuk produk yang kita pasarkan. Untuk menciptakan dampak yang lebih baik, pastinya dibutuhkan perubahan yang dimulai secara perlahan,” kata Lizzie.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post