Pelaku UMKM Perlu Pembekalan Pemasaran Digital

Syahnan Phalipi Ketua Umum Hipmikindo. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Pemerintah mencanangkan Digitalisasi 2020. Para pelaku usaha termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus siap menghadapi perubahan di era digital ini. Untuk itu Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) dan konsultan komunikasi global, PRecious Communication mengadakan sesi lokakarya bersama pelaku UMKM terpilih mengenai digitalisasi pemasaran produk dan jasa.

Syahnan Phalipi Ketua Umum Hipmikindo mengatakan, potensi UMKM di Indonesia sangat kuat. Hingga tahun 2017, UMKM telah menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 60,34% pada Produk Domestik Bruto (PDB). Selain menyumbang PDB Indonesia secara signifikan, sektor UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja mencapai 97%.

“Kita harus mendorong UMKM agar siap untuk menyambut digitalisasi melalui revolusi 4.0 karena persaingan di pasar yang semakin kompetitif. Era ini menghadirkan peluang yang besar untuk digarap asalkan sektor ini punya kesiapan yang matang. Bukan hanya dana, tapi juga keahlian yang dibutuhkan untuk menghadapi kompetisi global,” tutur Syahnan dalam keterangannya, Rabu (17/10/2018) di Jakarta.

Menurut dia, pasar e-commerce baik di Indonesia maupun di kawasan Asia Pasifik diprediksi akan tumbuh pesat hingga dua digit pada tahun 2020. “Oleh sebab itu langkah pemerintah yang telah menggandeng beberapa pihak badan dan institut lain untuk memajukan UMKM harus ditiru. Saatnya kami turut berkolaborasi membekali pelaku UMKM dengan strategi pemasaran digital,” ucap Syahnan.

Menurut dia para pelaku UMKM perlu mengetahui tentang peralihan dari strategi pemasaran yang tradisional menuju digital termasuk penggunaan sosial media untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu taktik kehumasan sebagai sarana pemasaran yang efisien dan efektif, pengumpulan dan analisis data pasar dan konsumen serta pemahaman tentang Hak Kekayaan Intelektual untuk mencegah adanya legal dispute di kemudian hari.

“Potensi-potensi yang ada di UMKM ingin kami memaksimalkan, kami bekerjasama dengan beberapa pihak seperti PRecious Communication dan Koperasi Kombes (Komunikasi Betawi Bersatu) untuk mengikutsertakan para pelaku UMKM menjadi peserta. Sesi ini juga menjadi sarana networking bagi peserta,” imbuh Syahnan.

Syahnan meyakini bahwa dengan adanya sesi seperti ini, UMKM akan semakin melek digital dan mulai meninggalkan tradisional marketing untuk kemudian menerapkan digital marketing; memasarkan produk dan jasa hingga lintas benua dengan memanfaatkan aset-aset dan kemampuan digital mereka.

“Peningkatan daya saing ini diharapkan mampu menjadi amunisi pelaku UMKM bersaing di tingkat global hingga menjadi pemenang global. Diharapkan sinergi serta kolaborasi berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM,” tutup Syahnan.

STEVY WIDIA

Exit mobile version