youngster.id - Sejumlah kota di Indonesia mulai bergerak membangun smart city. Implementasi smart city yang merupakan pengembangan dari internet of things (IoT) diharapkan dapat bersinergi antara pemerintah kota dan para pengembang aplikasi dari operator telekomunikasi sejalan dengan pemerataan pembangunan kota pintar di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan asosiasi para wali kota pun sudah banyak membahas dan menerapkan konsep smart city dan diharapkan dapat bersinergi dengan operator telekomunikasi yang membuat aplikasi serupa.
“Bicara tentang smart city, Asosiasi Wali Kota pun sudah banyak yang membahas dan menerapkan, tetapi belum bersinergi dengan operator telekomunikasi yang memiliki developer muda atau yang berasal dari kompetisi aplikasi smart city. Pemerintah membuat sendiri, operator membuat sendiri,” ungkap Rudiantara belum lama ini.
Merujuk pada data yang dikeluarkan oleh International Data Corporation (IDC), investasi smart city di kawasan Asia Pasifik diprediksi mencapai US$1 triliun pada 2025. Nilai tersebut merupakan gabungan investasi pemerintah dan pihak swasta di kawasan Asia Pasifik. Besaran investasi tersebut menunjukkan keseriusan semua pihak untuk segera menggelar kota pintar.
Menkominfo itu menjelaskan ada hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi smart city yakni perizinan dan pelayanan ke masyarakat. “Smart city bukan hanya dalam pemerintahan pusat saja, tetapi semua wilayah. Semua layanan ini harus public services. Layanan ini pun harus memanfaatkan ICT dan harus online,” tambahnya.
Sejumlah perusahaan operator telekomunikasi pun mulai mendukung akan hal ini dengan menyiapkan platform implementasi smart city.
STEVY WIDIA
Discussion about this post