youngster.id - style="text-align: justify">Sektor kuliner terus mendapatkan perhatian baik dari pemerintah. Berdasarkan data, subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp1.134,9 triliun pada tahun 2020. dan juga penyerap tenaga kerja terbesar di ekonomi kreatif sebesar 9,5 juta.
Untuk terus membuka akses permodalan bagi para pelaku usaha Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Food Startup Indonesia (FSI) 2022.
Dalam acara ini diadakan berbagai kegiatan seperti konferensi, mentoring, serta pitching dengan mempertemukan stakeholder yang meliputi pemilik modal, pelaku ekonomi kreatif (startup), asosiasi, dan pengambil kebijakan.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan, bila dilihat potensi, kuliner juga sebagai langkah untuk melestarikan budaya, diplomasi budaya melalui gastronomi dan juga membantu pariwisata Indonesia.
“Oleh karena itu, Kemenparekraf memiliki berbagai program untuk mendukung industri kuliner di Tanah Air, untuk meningkatkan resiliensi pelaku kuliner selama pandemi dengan digitalisasi dan untuk meningkatkan daya saing, baik secara nasional maupun global salah satunya melalui program Spice Up the World dan tentunya FSI,” kata Angela dalam siaran pers Kemenparekraf.
Kegiatan FSI 2022, khususnya saat pelaksanaan Demo Day, berhasil memilih 69 merek atau sekitar 138 peserta. Adapun komposisi peserta terdiri dari 37 merek food manufacture, 15 merek food service, dan 17 merek gabungan dari keduanya.
FoodStartUp Indonesia sendiri merupakan agenda tahunan Kemenparekraf/Baparekraf yang diselenggarakan sejak tahun 2016 yang berupaya mempertemukan pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner dengan akses permodalan/pembiayaan, sehingga diharapkan terjadi peningkatan percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif kuliner dan terbukanya lapangan kerja di Indonesia.
Pada hari terakhir FSI 2022, terpilih tiga peserta terbaik yaitu Lean Lab Indonesia, Ottera, dan Baranusa by Katuju Indonesia. Ketiga startup ini menjadi contoh bentuk keberhasilan jika ada dukungan pemerintah kepada inovasi produk karya anak bangsa.
FSI telah memberikan kontribusi bagi subsektor kuliner. Tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat, 3.200-an proposal pitching untuk membangun usaha, dan Rp65 miliar dana investasi bergulir.
STEVY WIDIA