Pemerintah Siapkan Sertifikasi Halal Bisnis Wisata

Gaya hidup halal di Indonesia mulai dilirik sebagai komoditas menarik. (Foto: Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - Di Indonesia, prosentase kedatangan wisman halal baru mencapai 20% dan masih terus ditingkatkan. Sebab, di Singapura saja, angka kedatangan wisman halalnya lebih dari 20%. Untuk itu Kementerian Pariwisata tengah menyiapkan pedoman wisata halal.

“Untuk langkah awal ada empat bidang usaha yang akan disertifikasi yakni kuliner, hotel, biro perjalanan, dan spa,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, dikutip dari keterangan pers, Kamis (27/6/2019) di Jakarta.

Menurutnya, sertifikasi halal penting sebagai nilai tambah bagi pelaku dan produk pariwisata, meski tidak bersifat wajib. “Sebaiknya para pelaku usaha tidak ragu untuk melakukan sertifikasi bagi bidang usahanya karena dengan demikian ada jaminan produknya halal dan sesuai dengan standar,” kata Arief.

Ia optimistis panduan yang akan disusun tersebut dapat mempercepat pertumbuhan wisata halal di Indonesia. Pedoman wisata halal sendiri akan meliputi empat bidang yaitu destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan.

Dalam penyusunan panduan, Kemenpar mengacu pada standar terbaik wisata dunia. “Kita harus mengikuti strategi umum seperti pelayanan dan harga terbaik dan berlaku di dunia,” kata Arief. Potensi pariwisata halal di Indonesia dinilainya cukup besar, meski pencapaiannya belum optimal. Selain Lombok, belum banyak daerah yang menjadikan wisata halal sebagai ciri khas wisata.

STEVY WIDIA

Exit mobile version