youngster.id - Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM untuk bisa go digital di tahun 2024. Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) menyiapkan ekosistem, berupa permudah perizinan dan pembiayaan.
“Kami sekarang sudah menyiapkan ekosistem, berbagai perizinan sekarang kita permudah melalui UU Cipta Kerja. Kedua, ekosistem dari segi pembiayaan,” kata Teten Masduki Menkop UKM dalam keterangannya Selasa (15/6/2021).
Dia memaparkan, tahun ini Pembiayaan Usaha Rakyat (PUR) sudah dinaikan menjadi 253 triliun dengan bunga 3% sampai akhir tahun. Kemudian Pemerintah juga membangun akses pasar, dengan 40% belanja pemerintah sekarang harus menyerap produk UMKM dengan nilai sekitar 460 triliun per tahun. Begitu juga pasar digital BUMN.
Teten juga mengatakan bahwa langkah ini bagian dari membangun perekonomian digital. “Kami mau dorong usaha mikro yang belum terhubung ke dunia digital,” ujarnya.
Menurutn Menkop UKM ini bukanlah langkah mudah karena ia mengakui banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari masalah literasi digital hingga kapasitas produksi. Seperti diketahui, usaha mikro dan kecil memang tidak memiliki kemampuan memproduksi produk dalam jumlah masif.
Ini yang dikhawatirkan Teten bila UMKM sudah bergabung di platform besar. Masalah lain seperti kualitas produk dan pengemasan produk. UMKM harus lebih memperhatikan kualitas dan pengemasan produk bila ingin produknya mampu bersaing di kancah internasional.
Menkop-UKM mengatakan bahwa proses onboarding UMKM untuk go digital ini akan lebih cepat jika UMKM yang mampu bersaing di kancah global dipersiapkan terlebih dahulu.
“Kalau kita fokus siapkan produk UMKM yang bisa terhubung dengan pasar global, saya rasa akan lebih cepat,” katanya.
STEVY WIDIA