youngster.id - Untuk mendukung program wisata ramah difabel Laku Wirasa (Layanan Kulon Progo Wisata Ramah Disabilitas), Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menggandeng startup VLABS guna menyediakan layanan wisata berbasis Virtual Reality (VR) bagi penyandang disabilitas.
Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayantimengatakan, program Laku Wirasa dapat membawa pembaharuan bagi layanan wisata.
“Harapannya, semua wisatawan termasuk teman-teman difabel dapat dilayani dengan baik di Kulon Progo,” ujar Indrayanti, dikutip Kamis (2/11/2023).
Teknologi Virtual Reality (VR) turut melengkapi program ini. Menggandeng PT Vilabs Teknologi Indonesia (VILABS) sebagai mitra teknologi, pengembangan VR bertujuan sebagai pengenalan dan simulasi bagi penyandang disabilitas sebelum nantinya bisa berkunjung langsung untuk berwisata di Kulon Progo.
Dalam dunia VR ini, penyandang disabilitas akan dipandu oleh tokoh wayang wisata Kulon Progo, yaitu Geblek dan Sengek. Dua tokoh ini akan mengajak berkeliling ke destinasi wisata di Kulon Progo, yang nantinya di setiap titik ada penanda berupa warna merah, kuning, dan hijau dengan arti khusus. Merah artinya sulit dijangkau. Kuning bisa dijangkau tapi harus berhati-hati dan butuh pendampingan. Kemudian hijau artinya mudah dijangkau.
“Misal sewaktu berkeliling via VR di Widosari, akan ada penanda warna merah bagi tunanetra. Tapi tunadaksa dan tunarungu kemungkinan bisa kuning atau hijau. Tanda-tanda ini penting sebagai petunjuk apakah rekan-rekan difabel dapat menjangkau lokasi tersebut,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito.
Direktur VILABS Ambar Setyawan mengaku, sebagai perusahaan startup asli Yogyakarta, VILABS merasa bangga atas kesempatan yang diberikan pihak Dinas Pariwisata Kulon Progo untuk mengembangkan teknologi Virtual Reality.
“Penerapan Virtual Reality bertujuan memberikan inovasi dan pengalaman yang lebih baik bagi para calon wisatawan dan khususnya penyandang disabilitas untuk bisa menikmati indahnya wisata Kulon Progo. Kami berharap penerapan teknologi ini mampu mendorong Desa Wisata lebih bisa dijangkau dan lebih menarik bagi masyarakat,” kata Ambar.
Teknologi yang digunakan di Laku Wirasa adalah aplikasi 10 Desa Wisata Kulon Progo dengan teknologi VR dengan tujuan untuk memberikan solusi bagi difabel untuk menikmati keindahan dan keseruan destinasi wisata ekstrem di Kulon Progo.
Desa Wisata yang bisa dikunjungi dalam Virtual Reality di antaranya: Desa Wisata Nglinggo Pagerharjo: Kebun Teh Nglinggo, Desa Wisata Nglinggo Pagerharjo: Lengger Tapeng, Desa Wisata Ngargosari: Kebun Teh Tritis, Desa Wisata Ngargosari: Puncak Widosari, Desa Wisata Gerbosari: Puncak Suroloyo, Desa Wisata Jatimulyo: Gua Kiskendo & Goa Sumitro, Desa Wisata Purwosari: Ayunan Langit Watu Jaran, Desa Wisata Sermo: Waduk Sermo, Desa Wisata Banaran: Konservasi Penyu Pantai Trisik, Desa Wisata Glagah: Offroad Pantai Glagah.
Teknologi Virtual Reality menghadirkan wahana wisata virtual ke destinasi wisata tersebut seperti berada langsung dan bisa berpindah dari satu destinasi ke destinasi lain dalam waktu singkat tanpa perlu menempuh jarak yang jauh. Dengan suasana 360 view seakan-akan pengunjung merasakan kondisi nyata.
STEVY WIDIA
Discussion about this post