Pendanaan Bagi Startup Asia Tenggara Capai Rekor di Kuartal I

startup

Startup (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - DealStreetAsia melaporkan, pendanaan bagi startup di Asia Tenggara menyentuh rekor di kuartal pertama. Total pendanaan yang dikucurkan senilai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 87,7 triliun. Investasi itu diperoleh dari setidaknya 211 kesepakatan.

Total pendanaan tersebut juga melonjak 43% secara tahunan (year on year/yoy) dan 48% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq). Hampir 70% dana terkumpul dari modal yang dijaminkan pada 2020.

Startup teknologi finansial (fintech) mendominasi aktivitas pendanaan dalam tiga bulan pertama tahun ini. Mereka menghasilkan 65 kesepakatan dengan total investasi setidaknya US$ 1,1 miliar.

Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, faktor pendorong lonjakan pendanaan ke startup regional pada kuartal pertama yakni pemulihan ekonomi.  Selain itu, digitalisasi aktivitas bisnis menjadi lebih cepat dan luas selama pandemi corona. Kepercayaan investor juga semakin meningkat seiring menurunnya kasus virus corona dan vaksinasi Covid-19.

“Sekarang, setelah startup selamat dari krisis terburuk dan bahkan kembali lebih kuat, kami dapat mulai mencari perusahaan rintisan baru untuk investasi, “kata Willson yang dilansir DealStreetAsia baru-baru ini.

Sementara itu Managing Partner Jungle Ventures David Gowdey mengatakan, startup yang mengumpulkan dana dari investor sejak 2020 akan muncul untuk putaran ekuitas tahun ini. Mereka pun bakal melanjutkan pertumbuhan. “Saya pikir kami akan terus melihat daftar startup yang tumbuh dan lebih besar di Asia Tenggara,” kata David. Menurut dia, sejumlah perusahaan rintisan itu mulai melakukan penawaran saham perdana ke publik atau IPO untuk memberikan likuiditas kepada investor.

DealStreetAsia mengunkapkan, US$ 4 miliar dari US$ 6 miliar tersebut dikumpulkan oleh decacorn asal Singapura, Grab dan startup logistik Indonesia, J&T Express. Masing-masing mengumpulkan US$ 2 miliar. Penggalangan dana pada kuartal pertama tahun ini juga menghasilkan setidaknya tiga unicorn baru. Mereka yaitu J&T Express dengan perkiraan valuasi US$ 6 miliar, anak usaha Grab bidang keuangan Grab Financial Group US$ 3 miliar, dan startup IP PatSnap lebih dari US$ 1 miliar.

Sebagai perbandingan pada semester I 2020, pendanaan ke startup Asia Tenggara US$ 5,9 miliar. Sedangkan di semester II US$ 2,3 miliar.

Berdasarkan nilainya, Indonesia berkontribusi 70% terhadap total pendanaan pada 2020. Lalu Singapura (14%), Malaysia (5%), Thailand (5%), Vietnam (4%), dan Filipina (2%). Sedangkan dari sisi jumlah kesepakatan investasi, Singapura memimpin dengan porsi 37%. Lalu Indonesia (27%), Vietnam (14%), Malaysia (12%), Thailand (6%), dan Filipina (5%).

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version