Kamis, 26 Juni 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Pengembang Game Asia Jadi Sasaran, Gamer Harus Hati-hati

15 Maret 2019
in News
Reading Time: 3 mins read
Kualifikasi Indonesia Game Championship Mulai Digelar

Industri game teracam marlware. (Foto: Ilustrasi/dok. Youngssters.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Game sudah menjadi aktivitas utama bagi sebagian masyarakat. Apaalgi dengan adanya smartphone, semakin memudahkan orang untuk bermain game secara online dan terhubung dengan banyak orang dari berbagai negara. Namun bahaya mengancam ketika para penjahat siber menjadikan game alat melakukan kejahatan.

Seperti yang ESET lihat bahwa pengembang game Asia terus menjadi target dengan serangan rantai pasokan yang mendistribusikan malware yang ditandatangani secara sah ke semua pengguna mereka. Ini bukan pertama kalinya industri game menjadi sasaran peretas yang mengkompromikan pengembang game, memasukkan backdoor ke dalam game, dan kemudian menyebarkan malware mereka sebagai perangkat lunak yang sah.

“Penggunaan backdoor menimbulkan banyak dugaan karena fungsinya yang luas. Salah satunya adalah spionase atau alasan lainnya, seperti mencari keuntungan finansial. Apa pun alasan di balik serangan tersebut, jelas jika pasar Asia menjadi target mereka yang ke depan mungkin bisa digunakan untuk pekerjaan yang lebih besar,” kata Yudhi Kukuh Technical Consultant PT Prosperita ESET Indonesia dalam keterangannya, Jumat (15/3/2019) di Jakarta.

Menurut dia, Asia memang memiliki potensi yang sangat besar mengingat banyak negara Asia memiliki jumlah penduduk dan pemain game yang besar. Perusahaan riset Niko Partners memperkirakan bahwa jumlah gabungan dari gamer PC dan seluler di Asia Tenggara akan meningkat hingga 400 juta, yang mengumpulkan pendapatan gabungan sebesar US$4,4 miliar pada tahun 2021. Sementara menurut Newzoo diketahui bahwa penggunaan ponsel di Asia Tenggara telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, terus tumbuh pada tingkat lebih dari 3,5 juta pengguna per bulan, dan dengan meningkatnya penetrasi kartu kredit di kawasan ini, dapat diperkirakan bahwa game digital akan terus marak berlanjut.

Baca juga :   Lazada Logistics Kembangkan Armada Pengiriman Paket Yang Ramah Lingkungan

Peneliti ESET baru-baru ini menemukan dua game dan satu aplikasi platform game yang berhasil dioprek untuk memasukkan backdoor. Mengingat bahwa serangan-serangan ini sebagian besar ditargetkan terhadap industri game Asia maka sudah sepatutnya para gamer yang doyan mengunduh game lebih berhati-hati jika tidak mau jadi korban.

Meskipun malware menggunakan konfigurasi yang berbeda di setiap kasus, tiga produk perangkat lunak yang terkena dampak mempunyai kode backdoor yang sama dan diluncurkan menggunakan mekanisme yang serupa. Namun, sampai saat ini, dua produk sudah tidak lagi menyertakan backdoor, sementara salah satu developer masih mendistribusikan versi yang sudah diretas.

Berdasarkan telemetri ESET diketahui bahwa para korban sebagian besar berlokasi di Asia, dengan Thailand sebagai korban terbesar. Mengingat popularitas aplikasi yang sudah diracuni oleh peretas masih didistribusikan oleh pengembangnya, tidak mengherankan jika jumlah korbannya mencapai puluhan bahkan ratusan ribu.

Baca juga :   Dukung eSport Indonesia, IndiHome Gelar “IndiHome Gamers Invitational Tournament 2019”

Game tersebut bernama Infestation, dan diproduksi oleh pengembang game Thailand, Electronics Extreme. ESET telah mencoba memberi tahu mereka beberapa kali, melalui berbagai cara sejak awal Februari, tetapi tidak berhasil. Masalahnya Infestation yang sukses di Thailand memiliki lisensi untuk membawa game ini secara global. Bahkan portal game di Indonesia pernah ikut mengulas game ini.

Yang menarik dari temuan ESET lainnya adalah saat malware diperiksa untuk mengetahui apakah bahasa sistemnya menggunakan Rusia atau Tiongkok, diketahui bahwa malware didesain oleh pengembangnya untuk tidak menyerang pada komputer yang dikonfigurasi menggunakan dua bahasa tersebut.

Besarnya pasar ini tentu menggiurkan bagi para penjahat siber untuk memanfaatkannya untuk banyak hal dan kepentingan.

Baca juga :   Tren Ancaman Kejahatan Siber Bagi Dunia Usaha dan Pemerintahan Di Tahun 2023

Mengatasi masalah ini ESET memiliki beberapa tips bagi pengguna agar terhindar dari ancaman seperti ini:

  1. Sebelum mengunduh apa pun di toko resmi aplikasi, biasakan untuk membaca review atau ulasan pada game yang ingin diunduh.
  2. Selalu melakukan update
  3. Selalu mengunduh dan update melalui situs resmi pengembang
  4. Bagi gamer yang sudah mengunduh game Infestation sebaiknya segera melakukan uninstal sesegera mungkin.
  5. Segera lakukan deteksi dengan solusi keamanan yang dimiliki.
  6. Gunakan antivirus yang komprehensif. ESET dapat mendeteksi ancaman ketiga malware tersebut sebagai Win32/HackedApp.Winnti.A, Win32/HackedApp.Winnti.B, & sebagai payload Win32/Winnti.AG, dan tahap kedua sebagai Win64/Winnti.BN.

STEVY WIDIA

Tags: ancaman siberESETgame
Previous Post

Peningkatan Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Keahlian Hybrid – LinkedIn

Next Post

3 Startup Indonesia Jadi Finalis Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge

Related Posts

Ingram Micro dan HiAware Hadirkan Solusi Keamanan Siber Yang Ramah Pengguna
News

Ingram Micro dan HiAware Hadirkan Solusi Keamanan Siber Yang Ramah Pengguna

12 Maret 2025
0
MyTelkomsel Super App
Headline

MyTelkomsel Super App, Terus Permudah Pelanggan Menikmati Gaya Hidup Digital

30 Oktober 2024
0
keamanan siber
News

Meningkatnya Ancaman Siber, Perlindungan Data Pribadi bagi Individu Jadi Kebutuhan Mendesak

23 Juli 2024
0
Load More
Next Post
Farid Naufal Aslam : Melalui Aruna Ingin Membantu Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia

3 Startup Indonesia Jadi Finalis Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge

Corsair Ekpansi Ke Pasar Konten Streaming

Corsair Ekpansi Ke Pasar Konten Streaming

Aplikasi OkeSayur Arahkan Konsumen Ke Pasar Tradisional

Aplikasi OkeSayur Arahkan Konsumen Ke Pasar Tradisional

Discussion about this post

Recent Updates

Fore Coffee

Pendapatan Melonjak 115%, Fore Coffee Optimis Kinerja Bisnis yang Eksponensial di 2025

26 Juni 2025
BNIdirect

Dorong Digitalisasi Bisnis di Indonesia Timur, BNI Gelar BNIdirect Capabilities Event di Makassar

26 Juni 2025
Dana Kripto Indonesia

Dana Kripto Perkenalkan Produk Investasi Berbasis Kripto Pertama di Indonesia

26 Juni 2025
Grab-OVO Hadirkan Teknologi AI Untuk Pantau Operasional MBG Mitra UMKM

Grab-OVO Hadirkan Teknologi AI Untuk Pantau Operasional MBG Mitra UMKM

26 Juni 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Johannes Ardiant : Bisnis Makanan Sehat Untuk Bahagiakan Banyak Orang

Johannes Ardiant : Bisnis Makanan Sehat Untuk Bahagiakan Banyak Orang

21 Maret 2019
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
MilikiRumah

Proptech MilikiRumah Galang Pendanaan Private Equity Senilai US$50 Juta

20 Mei 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Fore Coffee

Pendapatan Melonjak 115%, Fore Coffee Optimis Kinerja Bisnis yang Eksponensial di 2025

26 Juni 2025
BNIdirect

Dorong Digitalisasi Bisnis di Indonesia Timur, BNI Gelar BNIdirect Capabilities Event di Makassar

26 Juni 2025
Dana Kripto Indonesia

Dana Kripto Perkenalkan Produk Investasi Berbasis Kripto Pertama di Indonesia

26 Juni 2025
Grab-OVO Hadirkan Teknologi AI Untuk Pantau Operasional MBG Mitra UMKM

Grab-OVO Hadirkan Teknologi AI Untuk Pantau Operasional MBG Mitra UMKM

26 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version