Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Pengguna Android Diserang Trojan Svpeng via Google Adsense

9 November 2016
in News
Reading Time: 2 mins read
Pengguna Android Diserang Trojan Svpeng via Google Adsense

Smartphone android yang terkoneksi ke jaringan Wifi bisa terkena malware Roaming Mantis (Foto: Istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Para ahli Kaspersky Lab baru-baru ini menemukan sebuah modifikasi dari Trojan mobile banking, Svpeng yang bersembunyi di jaringan iklan Google, AdSense.

Sejak pertengahan Juli, Trojan Svpeng terdeteksi pada perangkat Android di sekitar 318.000 perangkat pengguna, dengan tingkat infeksi tertinggi sebanyak 37.000 korban dalam satu hari. Para penyerang, yang berniat mencuri informasi dari kartu bank dan data pribadi seperti kontak dan riwayat panggilan, mengeksploitasi bug di Google Chrome untuk Android. Setelah Google memperbaiki bug tersebut, barulah para ahli Kaspersky Lab dapat mengungkapkan rincian lengkap tentang serangan itu.

Kasus pertama dari serangan Svpeng yang menggunakan bug di Chrome untuk Android diketahui terjadi pada pertengahan Juli pada website berita Rusia. Selama serangan itu, Trojan secara diam-diam mengunduh dirinya sendiri ke perangkat Android milik pengunjung website.

Baca juga :   LinkAja Hadirkan Ragam Kemudahan Transaksi Digital

Dalam mengungkap proses serangan, para ahli Kaspersky Lab menemukan bahwa serangan dimulai dengan sebuah iklan yang terinfeksi dan ditempatkan pada Google AdSense. Iklan tersebut ditampilkan secara “normal” pada halaman Web yang tidak terinfeksi, dengan Trojan hanya akan terunduh ketika pengguna mengakses halaman tersebut melalui browser Chrome di perangkat Android. Svpeng menyamarkan dirinya sebagai update browser yang penting atau aplikasi populer, untuk meyakinkan pengguna agar menyetujui instalasi. Setelah malware diluncurkan, selanjutnya dia akan menghilang dari daftar aplikasi yang diinstal dan meminta pengguna untuk memberikan hak perangkat admin. Hal ini membuat malware sulit untuk dideteksi.

Ternyata para penyerang telah menemukan cara untuk melewati beberapa fitur keamanan kunci dari Google Chrome untuk Android. Biasanya, ketika sebuah file APK di unduh pada perangkat mobile melalui link web eksternal, browser akan menampilkan peringatan bahwa ada benda yang berpotensi membahayakan sedang diunduh. Dalam hal ini, penyerang menemukan celah keamanan yang memungkinkan file APK untuk diunduh tanpa memberitahu pengguna. Ketika menemukan bug tersebut, Kaspersky Lab segera melaporkan masalah ini ke Google. Patch untuk bug ini akansegera diluncurkan pada pembaruan terbaru Google Chrome untuk Android.

Baca juga :   Traffic LazMall di Indonesia Tumbuh 80% Berkat Ekspansi Pasar

“Kasus Svpeng menegaskan, sekali lagi, pentingnya kerjasama antar perusahaan. Kami berbagi tujuan yang sama yaitu untuk melindungi pengguna dari serangan cyber, dan sangat penting agar kita bekerja sama untuk mencapai hal ini. Kami merasa senang dapat membantu membuat ekosistem Android yang lebih aman, dan ingin berterima kasih kepada Google untuk respon yang cepat terhadap laporan kami. Kami juga mendesak pengguna untuk menghindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya dan berhati-hati ketika merujuk kepada permintaan ijin untuk hak akses apa yang diminta untuk diberikan dan mengapa,” ungkap Nikita Buchka, Analis Malware di Kaspersky Lab.

Kaspersky Lab menyarankan pengguna untuk meng-upgrade Chrome untuk browser Android ke versi terbaru, menginstal solusi keamanan yang efektif dan untuk waspada terhadap alat-alat serta teknik yang digunakan oleh pembuat malware untuk mengelabui mereka sehingga menginstal perangkat lunak berbahaya dan menyetujui hak akses perangkat dari jauh.

Baca juga :   Inilah Konten Yang Sering Ditelusuri Anak-anak Di Seluruh Dunia Saat Online

Trojan mobile banking Svpeng dirancang untuk mencuri informasi dari kartu bank. Hal ini juga mengumpulkan riwayat panggilan, pesan teks dan multimedia, penanda browser dan kontak. Svpeng terutama menyerang negara-negara berbahasa Rusia, namun memiliki potensi untuk menyebar secara global. Karena sifat khusus dari distribusi malware, jutaan halaman web secara global beresiko, dengan banyak dari mereka menggunakan AdSense untuk menampilkan iklan.

 

FAHRUL ANWAR

Tags: akrtu bankGoogle AdsenseKaspersky LabmalwareTrojan mobile banking Svpeng
Previous Post

Anak Muda Bandung Antusias Dukung Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Asia 2020

Next Post

Telkom Raih The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies

Related Posts

Kaspersky Lab Jawara di Wuzhen Summit Awards 2016
News

Waspadai Android Palsu Yang Dapat Membajak Perangkat Anda

8 April 2025
0
cybercrime
News

Tips Menjaga Perangkat Android Kamu Bebas dari Malware

22 Maret 2023
0
keamanan siber
News

5 Ancaman Teratas Bagi Sektor UMKM Yang Harus Diwaspadai Tahun 2023

17 Desember 2022
0
Load More
Next Post
Telkom Raih The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies

Telkom Raih The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies

Kreasi Anak Indonesia Di Kampanye IKEA Untuk Kebaikan

Kreasi Anak Indonesia Di Kampanye IKEA Untuk Kebaikan

Darah Djoeang, Game Arcade dari Surabaya

Darah Djoeang, Game Arcade dari Surabaya

Discussion about this post

Recent Updates

influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version