youngster.id - Penggunaan media sosial seperti WhatsApp dan Instagram mengalami lonjakan hingga 40%. Hal ini disebabkan, banyak orang menggunakan media sosial untuk berkomunikasi di tengah himbauan di rumah saja atau karantina wilayah.
Survei Firma konsultan Kantar menyatakan pengguna WhatsApp terus tumbuh dari hari ke hari. Pada hari-hari awal pandemi, penggunaan aplikasi tersebut secara global melonjak sampai 27% kemudian melonjak hingga 40%.
Sedangkan penggunaan WhatsApp khusus di negara-negara yang sudah dalam fase krisis pandemi melonjak hingga 51%. “Di pasar individu, penggunaan itu mungkin bahkan lebih tinggi lagi,” demikian siaran resmi Kantar yang dilansir TechCrunch baru-baru ini.
Seperti contoh, penggunaan WhatsApp di Spanyol meroket hingga 76%. Lebih lanjut Kantar menyebut rentang usia 18 hingga 34 tahun paling banyak menggunakan media sosial itu.
Begitu juga dengan media sosial milik Facebook lainnya Instagram. Dalam demografi yang sama, penggunaan Instagram juga melonjak lebih dari 40%. Berdasarkan data Facebook, total pesan pada platform baik Messenger, Instagram, maupun WhatsApp naik lebih dari 50% pada Maret dibandingkan bulan lalu. Facebook juga mengklaim panggilan grup yang mencakup tiga atau lebih peserta naik lebih dari 1.000% sejak bulan lalu. “Tampilan Instagram dan Facebook Live juga berlipat ganda dalam waktu sepekan,” ujar pernyataan Facebook.
Kantar melaksanakan survei terhadap lebih dari 25 ribu konsumen di 30 pasar pengguna WhatsApp dan Instagram. Survei dilakukan dari 14 hingga 24 Maret 2020. Laporan lain dari platform pemasaran Klear menunjukan bahwa postingan pengguna di Instagram Story per harinya meningkat 15% dalam sepekan. Jumlah pengguna yang melihat Story pengguna lainnya pun meningkat 21%.
Sementara itu Facebook berencana untuk mengurangi bit rate pada video Facebook dan Instagram, serta menambah kapasitas sesuai kebutuhan. Di sisi lain, Kepala Analisis Facebook Alex Schultz dan Kepala Teknik Facebook Jay Parikh dalam laman resminya mengklaim peningkatan penggunaan WhatsApp maupun Instagram itu tidak berdampak secara finansial bagi Facebook. Sebab, layanan olah pesan tidak dimonetisasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post