Minggu, 26 Juni 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Penipuan Belanja e-Commerce Paling Marak di Indonesia

19 November 2021
in News
Reading Time: 2 mins read
Online Shopping

Besarnya minat belanja di e-commerce di Indonesia, diikuti juga minat kejahatan siber yang tinggi (Foto: Ilustrasi/Youngster.id)

youngster.id - Berbelanja di e-commerce merupakan opsi terbaik bagi kebanyakan orang di masa pandemi. Bahkan, kebiasaan melakukan berbagai aktivitas secara online sudah mulai mengakar, terutama para shopper di Tanah Air. Data dari Statista menmyebutkan, jumlah orang yang berbelanja via internet di Indonesia mencapai 138 juta konsumen.

Besarnya minat belanja di e-commerce diikuti juga minat kejahatan siber yang tinggi. Hasil investigasi Interpol dalam ASEAN Cyberthreat Assesment 2021, penipuan online menjadi kategori kasus terbesar kedua di Indonesia yang dilaporkan oleh Bareskrim Polri. Belum lagi kebocoran-kebocoran data dari situs-situs e-commerce semakin mengancam kenyamanan konsumen saat berbelanja.

ESET dalam survei terbarunya di Asia Pasific tahun ini menemukan beberapa fakta menarik. Salah satunya adalah bahwa tiga dari empat (59%) responden yang disurvei di Indonesia menunjukkan bahwa mereka pernah menemukan kegiatan yang berpotensi penipuan online.

Baca juga :   Indef: Layanan Belanja Online Tahan Goncangan Ekonomi

Sebanyak 67% di APAC ditemukan berbagai penipuan online dalam 12 bulan terakhir, dengan jenis yang paling umum adalah penipuan belanja di e-commerce (21%), media sosial (18%) dan penipuan investasi (15%).

Sementara di Indonesia jenis penipuan yang paling umum adalah belanja e-commerce (19%), media sosial (16%), dan investasi online (9%). Dengan hampir setengahnya mengatakan mereka berbelanja setidaknya sebulan sekali, sangat penting bagi konsumen untuk tetap waspada saat melakukan transaksi online.

“Peningkatan aktivitas e-commerce telah menyebabkan lebih banyak scammers datang untuk menyerang. Ketika orang-orang terus mendigitalkan kehidupan mereka, konsumen perlu menjaga data mereka karena penjahat dunia maya terus menggunakan metode yang lebih canggih untuk menembus sistem pengguna dan mencuri uang mereka,” kata IT Security Consultant PT Prosperita Mitra Indonesia, Yudhi Kukuh, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (19/11/2021).

Baca juga :   Masyarakat Indonesia Menikmati Transaksi Offline dan Online Dengan ShopeePay

Selain itu, lebih dari 85% responden di Indonesia mempercayai sepenuhnya langkah-langkah keamanan oleh pengecer online. Bahkan, 14% menunjukkan bahwa mereka akan terus berbelanja di pengecer online bahkan setelah pelanggaran data, terlepas dari status keamanan sesudahnya.

Sedangkan dari survei APAC secara keseluruhan, mereka yang menjadi korban penipuan belanja di e-commerce, 32% mengatakan itu melibatkan gadget seperti kamera, sementara 27% mengatakan terkait dengan pakaian. Yang lebih mengkhawatirkan, survei tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar 15% responden akan terus berbelanja dengan pengecer online yang sama meskipun mereka telah mengalami pelanggaran online, terlepas dari apakah perlindungan tambahan telah diterapkan.

Untuk melindungi diri dari penipuan, konsumen harus berhati-hati saat berbelanja di e-commerce. Untungnya, lebih dari 91% responden yang disurvei mengambil beberapa bentuk tindakan pencegahan saat berbelanja di e-commerce, dengan memeriksa ulasan produk/penjual menjadi metode paling populer untuk menilai legitimasi pengecer. (*AMBS)

Tags: belanja onlineESETPenipuan Belanja e-Commerce
Previous Post

Bukalapak Mendapat Pinjaman Dana Rp 2 Triliun dari Bank DBS Indonesia

Next Post

Smartfren Gandeng Grup Alibaba Untuk Percepat Transformasi Digital

Related Posts

Telkomsel Awards 2022
News

Ini Talenta Industri Kreatif Digital Peraih Telkomsel Awards 2022

25 Juni 2022
0
GudangAda
News

GudangAda Hadirkan COD Untuk Permudah Transaksi Pedagang

25 Juni 2022
0
Nexticorn
News

NextiCorn Perketat Kurasi Startup Untuk NXC International Summit 2022

25 Juni 2022
0
Load More
Next Post
smartfren

Smartfren Gandeng Grup Alibaba Untuk Percepat Transformasi Digital

UI Microsoft

Universitas Indonesia Gandeng Microsoft Untuk Percepat Pembangunan Pendidikan Modern

Belajar

Ini Cara Menghadapi Demotivation Saat Menyusun Skripsi

Discussion about this post

Berita Terbaru

Telkomsel Awards 2022

Ini Talenta Industri Kreatif Digital Peraih Telkomsel Awards 2022

25 Juni 2022
0
Mastercard

Mastercard Berdayakan Perusahaan Rintisan Lewat Program Startup Path Open Banking

25 Juni 2022
0
GudangAda

GudangAda Hadirkan COD Untuk Permudah Transaksi Pedagang

25 Juni 2022
0
Nexticorn

NextiCorn Perketat Kurasi Startup Untuk NXC International Summit 2022

25 Juni 2022
0
Pandawa Agri Indonesia x Rabo Foundation

Agreetech Pandawa Agri dan Rabo Foundation Fasilitasi 225 Hektar Pertanian Berkelanjutan

25 Juni 2022
0
Command Center Telkom Integrated Operation Center

Dewan Ketahanan Nasional RI Kunjungi TIOC Telkom untuk Benchmark Pembangunan Crisis Center IKN

25 Juni 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version