Penting Bagi Pencari Kerja: Mengidentifikasi Penipuan Lowongan Kerja

Telkom

Penting Bagi Pencari Kerja: Mengidentifikasi Penipuan Lowongan Kerja Baru (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Belakangan sindikat penipuan lowongan kerja marak terjadi. Pelaku kejahatan kini semakin pintar menggunakan metode-metode kreatif untuk menjerat para pencari kerja. Data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat sepanjang 2022 hingga 2024, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online oleh jaringan internasional dengan total kerugian Rp59 Miliar.

Modus penipuan ini terus bergerak cepat dan banyak kasus lainnya diduga tidak terlaporkan dan bahkan terus bertambah di Indonesia. Hal ini semakin memperburuk situasi penipuan lowongan kerja di Indonesia.

Oleh karena itu, pentingnya edukasi bagi pencari kerja untuk mencegah dan mengidentifikasi penipuan lowongan kerja online yang semakin berkembang pesat. Penipuan ini tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga berpotensi mengancam keamanan data pribadi. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu pencari kerja tetap waspada terhadap lowongan pekerjaan yang berisiko:

Pertama, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang dilamar. Sebelum melamar pekerjaan atau menerima undangan wawancara, pastikan Anda melakukan  riset mendalam terkait riwayat dan industri perusahaan untuk menilai kredibilitasnya. Periksa apakah perusahaan tersebut terdaftar secara resmi, pastikan alamat dan kontaknya sesuai dengan informasi online, serta cari ulasan atau pengalaman orang lain terkait perusahaan tersebut. Jika Anda merasa ragu terhadap sebuah tawaran pekerjaan, diskusikan dengan jaringan profesional, teman atau keluarga yang dapat terpercaya. Selain itu, cek berita terkait perusahaan untuk memahami reputasi serta posisinya di industri. Langkah ini penting untuk melindungi Anda dari potensi risiko.

Kedua, hindari peluang kerja yang meminta pembayaran di muka. Pemberi kerja yang resmi tidak akan meminta pembayaran apa pun selama proses perekrutan. Jika ada yang meminta biaya perekrutan, deposit, atau biaya wawancara maka waspadalah karena ini seringkali merupakan indikator penipuan. Tingkatkan keamanan finansial Anda dengan selalu waspada dan terus memperbarui wawasan tentang modus penipuan lowongan kerja guna mengurangi risiko Anda menjadi korban.

Ketiga, waspadai saat memberikan informasi pribadi yang sensitive. Selama proses melamar pekerjaan, sangat penting untuk berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi, terutama yang bersifat sensitif, seperti data perbankan. Memberikan informasi tersebut tanpa pertimbangan dapat meningkatkan risiko Anda menjadi korban penipuan. Maka sebaiknya hindari memberikan data sensitif sebelum Anda benar-benar yakin dengan kredibilitas perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan. Penting untuk diketahui bahwa perusahaan resmi biasanya meminta informasi pribadi setelah tawaran pekerjaan diberikan secara formal.

Keempat, waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu menggiurkan. Selalu periksa dan bandingkan tawaran gaji dengan standar industri untuk posisi dan tingkat pengalaman yang serupa. Jika kompensasi yang ditawarkan jauh lebih tinggi di atas rata-rata untuk posisi tersebut, berhati-hatilah karena itu bisa menjadi tanda peringatan. Selain itu, penting juga untuk memeriksa deskripsi pekerjaan dengan seksama, terutama jika terdapat tuntutan yang tidak realistis, seperti syarat kualifikasi rendah namun menjanjikan gaji yang tinggi. Jangan gegabah, pastikan tawaran tersebut sesuai dengan kenyataan di pasar kerja.

Kelima, gunakan platform pencarian kerja yang terpercaya untuk menghindari penipuan. Saat mencari pekerjaan, pastikan menggunakan platform pencarian kerja yang terverifikasi keamanannya atau halaman karir resmi perusahaan. Waspadai jika Anda dihubungi oleh pihak yang mengaku mewakili perusahaan untuk pekerjaan yang tidak Anda lamar.

Varun Mehta, COO, Jobstreet by SEEK mengungkapkan, kini pelaku kejahatan semakin pintar dalam memanfaatkan nama besar platform pencarian kerja seperti Jobstreet by SEEK, untuk meraih kepercayaan dalam menjerat calon korban. Dengan memilih platform yang terpercaya, Anda dapat mengurangi risiko penipuan lowongan kerja secara signifikan.

“Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu. Selain itu, hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain. Oleh karena itu para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan,” kata Mehta, dikutip Sabtu (23/11/2024).

Diklaim Mehta, pihaknya telah menerapkan sistem pada platformnya untuk memverifikasi keabsahan iklan lowongan kerja yang tersedia, termasuk melalui pemanfaatan teknologi AI (artificial intelligence) untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan penipuan. Dari Juli 2023 hingga Juni 2024 di kawasan Asia Pasifik, SEEK telah memindai 4,9 juta iklan lowongan kerja dan menandai sekitar 10% di antaranya untuk ditinjau lebih lanjut dalam memastikan keabsahannya.

Selain itu, lebih dari 1.400 pemberi kerja yang mencurigakan juga telah diblokir untuk menjamin keamanan terhadap ketersediaan lowongan kerja bagi para pengguna, serta lebih dari 1.200 iklan telah dihapus melalui tinjauan proaktif dan keluhan terverifikasi dari komunitas.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version