youngster.id - Sebelum Covid-19, banyak perusahaan telah memulai perjalanan transformasi digital, tetapi pandemi ini memperlihatkan bahwa banyak perusahaan tidak segesit yang mereka pikir sebelumnya. Pandemi ini menunjukkan adanya kekurangan dalam infrastruktur cloud bisnis, sisi keamanan, dan kemampuan arsitektur jaringan yang telah menghambat kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan tetap gesit.
Mengawali tahun 2021 ini, NTT Ltd., perusahaan layanan teknologi global, secara resmi merilis Laporan Cloud Hybrid 2021, yang memperlihatkan kebutuhan utama yang diperlukan untuk ketangkasan sebuah bisnis, dan peran yang diberikan cloud hybrid dalam membantu bisnis mencapai ketangkasan tersebut.
“’Infrastruktur kami sekarang memberikan kami untuk fokus pada waktu, sumber daya untuk pengembangan aplikasi dan siklus pengaturan waktu sehingga membantu kami untuk mewujudkan layanan baru untuk dipasarkan lebih cepat,” jelas Christophe Le Caignec, Kepala Operasi TI, di Lefebvre Sarrut Services di acara Webinar Laporan Cloud Hybrid 2021 yang disiarkan secara virtual Rabu (17/3/2021).
Menurut Christhope, saat ini perusahaan bagaimanapun perlu mengimplementasikan cloud hybrid dengan cara yang akan mengoptimalkan lingkungan TI untuk memaksimalkan efisiensi.
“Inilah sebabnya mengapa lebih dari setengah organisasi (53,6%) sangat setuju tentang kebutuhan untuk terlibat dengan para ahli, seperti penyedia cloud terkelola,” ungkapnya.
“Selain memaksimalkan efisiensi biaya, bisnis juga dituntut untuk melakukan perubahan sikap terhadap keamanan dan kepatuhan serta kompleksitas penerapan cloud hybrid Laporan ini pun telah menemukan bahwa kinerja jaringan dan kurangnya keterampilan juga dianggap sebagai hambatan yang cukup besar untuk pengadopsian cloud hybrid. Apabila keduanya tidak ditangani dengan tepat, saat menerapkan cloud, maka dapat mengurangi manfaat yang ditawarkannya,” imbuhnya.
Rob Lopez, Executive Vice President, Intelligent Infrastructure di NTT Ltd., mengungkapkan saat bisnis ingin menavigasi di tahun yang baru, mereka harus melihat ke lingkungan cloud hybrid yang telah dioptimalkan untuk ketangkasan, keamanan, dan didukung oleh arsitektur jaringan yang tepat sekaligus memenuhi persyaratan kepatuhan.
“Hal ini adalah fondasi dari kesuksesan dalam implementasi cloud dan akan memungkinkan bisnis untuk mengatasi segala bentuk gangguan yang dihadapinya,” ujar Rob Lopez.
“Selain itu, kolaborasi industri dan bekerjasama dengan para ahli dari eksternal akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang tepat untuk menyiapkan lingkungan cloud hybrid bagi kelincahan bisnis pada sebuah perusahaan. Saat kami bertanya kepada responden di APAC tentang jenis kemitraan yang digunakan, 70,8% bisnis mengatakan mereka terlibat dengan integrator sistem, sementara 55,4% terlibat dengan konsultan spesialis keamanan informasi atau penyedia layanan keamanan terkelola (MSSP), dengan menggaris-bawahi pentingnya keamanan bagi penerapan cloud,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post