youngster.id - TigerGraph, penyedia platform analitik grafik terkemuka meraih pengumpulan dana sebesar $105 juta dalam pendanaan Seri C. Ini merupakan pendanaan terbesar saat ini dalam pasar database grafik dan analitik. Dengan ini, TigerGrap akan hadir di Singapura dan Indonesia.
Putaran pendanaan kali ini dipimpin oleh Tiger Global dan membawa total pendanaan TigerGraph melampaui $170 juta. Investasi tersebut mencerminkan pertumbuhan TigerGraph dan potensi besar yang terletak pada pergerakan bisnis-bisnis ke teknologi komputasi awan. Todd Blaschka, COO, TigerGraph mengatakan, ekonomi digital Asia Pasifik terus berkembang dan kami melihat adanya peningkatan permintaan regional.
“Misi kami adalah untuk membantu pemerintah, bisnis, dan masyarakat memanfaatkan kekuatan data mereka, serta mendorong pengambilan keputusan yang dapat ditindaklanjuti berdasarkan wawasan real-time,” kata Todd dalam keterangan pers, Kamis (18/2/2021).
Dia juga mengatakan, untuk melayani pelanggan di Asia Pasifik dengan lebih baik, TigerGraph akan membuka kantor di Singapura dan Indonesia. Inisiatif TigerGraph di Asia akan dipimpin oleh Joseph (Joe) Lee, seorang veteran bisnis dan penjualan dalam bidang perangkat lunak perusahaan, sebagai Vice President kawasan Asia Pasifik dan Jepang. “Kami berkembang dengan pesat dan sedang aktif merekrut untuk posisi-posisi penting di Asia,” ujar Todd.
TigerGraph sudah bekerja sama dengan empat bank terbesar di Asia guna membantu pelanggan dalam Deteksi Penipuan Waktu-nyata, Anti-Pencucian Uang, Penilaian Risiko Kredit, dan Analisis Customer 360. “Kami juga bekerja dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi terkemuka di Asia, memungkinkan mereka untuk menganalisis perilaku pelanggan dan dalam pencegahan penipuan,” tambahnya.
Solusi berbasis data memerlukan aplikasi cerdas dan data terkoneksi yang memanfaatkan mesin grafik yang andal untuk menghubungkan, menganalisis, dan mempelajari data yang disimpan oleh perusahaan-perusahaan di komputasi awan. Peristiwa tersebut membantu TigerGraph berkembang secara besar-besaran, meningkatkan pendapatan dan jumlah pelanggan lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir.
Yu Xu, founder dan CEO TigerGraph mengatakan, selama lebih dari 40 tahun, tantangan pertama bisnis dalam manajemen data adalah cara mengajukan pertanyaan bisnis dengan mudah pada semua data mereka secara waktu-nyata untuk memandu operasi mereka. TigerGraph telah hadir di Cina dan sedang membuka kantor-kantor di Singapura dan Indonesia.
“TigerGraph memimpin pergeseran paradigma dalam menghubungkan dan menganalisis data melalui teknologi grafik berskala dan native dengan entitas yang telah terhubung sebelumnya, dari pada cara tradisional yang menggabungkan baris dan kolom tabel besar. Pendanaan ini akan memungkinkan kami untuk memperluas penawaran kami dan menghadiri lebih banyak pasar lainnya, serta membuat lebih banyak pelanggan menyadari manfaat dari analisis grafik dan kecerdasan buatan,” ucapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post