youngster.id - Berkat kebijakan digitalisasi, industri pariwisata Indonesia tumbuh 24% dari Januari-Oktober 2017. Pada periode yang hampir sama yaitu Januari-Oktober 2017, Thailand sebagai salah satu kompetitor kuat, hanya tumbuh 6,69%.
Bentuk kebijakan digitalisasi yaitu dengan lebih banyak menggunakan media digital untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, media digital dinilai empat kali lebih efektif daripada media konvensional.
“Pertama kali saya jadi Menteri, program saya adalah Go Digital. Karena sekarang terjadi revolusi dalam industri apa pun menuju digitalisasi, kalau tidak ikut maka akan mati. Karena data menunjukkan, 70% orang di dunia search dan share apa pun aktivitasnya menggunakan digital,” jelas Arief dalam seminar “Digitalizing Wonderful Indonesia” di kawasan Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Melihat karakteristik tersebut, salah satu kunci sukses membuat branding pariwisata terkenal harus yang bisa menciptakan tren terutama di media sosial. Hal ini sekaligus bisa membuat banyak wisatawan asing datang ke Indonesia.
Oleh karena itu, Arief mendorong Kementerian Pariwisata akan membuat 100 destinasi digital pada tahun depan. Destinasi digital ini dibuat berdasarkan konsep Esteem Economy (pengakuan ekonomi) yang dipopulerkan oleh praktisi bisnis sekaligus guru besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali.
Berdasarkan konsep tersebut, maka destinasi parwisata tidak hanya harus menarik ketika dilihat secara langsung, tapi juga ketika diunggah ke media sosial atau istilah masa kini adalah instagramable. Foto-foto yang menarik di media sosial ini memiliki peluang besar untuk viral, sehingga bisa mengundang lebih banyak wisatawan.
Selain itu, di destinasi pariwisata tersebut harus memiliki jaringan telekomunikasi seperti WiFi dengan kualitas yang baik.
“Sebenarnya ini adalah yang diharapkan oleh masyarakat. Ini sekaligus menjadi tantangan untuk teman-teman telekomunikasi agar 100 destinasi tadi memiliki layanan komunikasi yang sangat bagus dan selalu ada WiFi,” ungkapnya.
Indonesia menurut The Telegraph menjadi sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan travel tercepat di dunia mengalahkan Malaysia, Singapura dan Thailand.
STEVY WIDIA
Discussion about this post