youngster.id - Untuk mempercepat ekspansi dan memperluas jaringannya, baik di Indonesia maupun ke seluruh Asia Tenggara dalam waktu dekat, J&T Express telah menyiapkan pendanaan baru senilai lebih dari US$100 juta.
“Setelah pendanaan ini, J&T Express akan tetap fokus untuk terus meningkatkan kepuasaan pelanggan dengan mengoptimalkan jangkauan jaringan, meningkatkan kecepatan pengiriman dan mempererat hubungan kerja sama dengan e-commerce. Kami akan terus memimpin pengembangan industri ekspres di Indonesia dan mendukung pertumbuhan industri e-commerce,” ujar Jet Lee, CEO J&T Express.
Diakui Lee, sebagai perusahaan pengiriman ekspres yang baru didirikan, J&T Express masih memiliki banyak kekurangan yang perlu disempurnakan.
J&T Express menargetkan pengembangan bisnis di Asia Tenggara dengan basis utamanya di Indonesia, negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.
Pesatnya perkembangan e-commerce di Indonesia, membantu J&T Express berhasil merebut market jasa pengiriman ekspres dalam rentang waktu yang singkat.
Sejak didirikan Agustus 2015, J&T Express hanya membutuhkan waktu 2 tahun untuk menjadi salah satu perusahaan jasa pengiriman express terbaik di Indonesia. Hingga saat ini J&T Express telah menjangkau seluruh Indonesia dengan 1.300 drop point (kantor cabang), 55 gateway (gudang penyimpanan), lebih dari 700 armada, lebih dari 15.000 sumber daya manusia, serta sudah resmi menjadi agen Garuda Cargo dan Citilink Cargo. Pengiriman J&T Express mencapai rata-rata 200.000 paket per hari dan mencapai nilai tertinggi 250.000 paket saat high season. Perusahaan ini terus bertumbuh lebih dari 20% per bulannya.
Menurut Lee, dengan stabilitas pasar di Indonesia, pihaknya telah menyiapkan investasi dan tim yang siap memasuki pasar Vietnam dan Malaysia.
“Saya percaya bahwa dengan pengalaman sukses di Indonesia, kami dapat mengukir prestasi di pasar Asia Tenggara, berkontribusi dalam pasar jasa pengiriman ekspres dan membantu pertumbuhan e-commerce se-Asia Tenggara,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR