youngster.id - Guna mendukung para pelaku bisnis e-commerce J&T Express menerapkan teknologi informasi di segala sektor bisnisnya. Untuk itu mereka mendirikan pusat sortir di Rawa Bokor, Tangerang. Pusat monitoring ini mempermudah untuk memantau prosedur operasional yang terjadi di lapangan sehingga dapat meminimalisir akan terjadinya kesalahan.
Yohanes, Cargo and Operation Manager J&T Express mengatakan, memasuki tahun ke empat, J&T Express terus melakukan pengembangan adaptasi teknologi dan internet guna merealisasikan visinya menjadi jasa pengiriman untuk e-commerce terbaik di Asia tenggara. Untuk itu J&T Express terus berupaya memaksimalkan operasional salah satunya melalui penggunaan teknologi yang mumpuni serta sumber daya manusia yang terlatih.
“Tentunya melalui hal ini juga kami adaptasi pada mesin sortir J&T Express di negara lainnya seperti Malaysia dan Vietnam, dimana kemiripan teknologi dan mesin yang digunakan mencapai 90% seperti di Indonesia,” kata Yohanes pada Selasa (12/2/2019) di Tangerang.
Disamping pengembangan mesin sortir otomatis dan mesin x-ray mandiri, seluruh drop point J&T Express di Indonesia pun dilengkapi dengan CCTV untuk memonitoring kinerja internal dan distribusi paket yang diterima ataupun dikirimkan. Seluruh CCTV tersebut terkoneksi secara terpusat di gateway J&T Express Jakarta dengan fasilitas monitoring center yang terkoneksi dengan lebih dari 2000 cabang di Indonesia dan akan terus bertambah.
Sebelumnya J&T Express telah memiliki mesin sortir otomatis sejak Desember 2018 lalu yang juga telah digunakan sebagai antisipasi peningkatan paket yang terjadi pada harbolnas 2018 dan sangat berperan dalam efisiensi distribusi paket pada saat peak season.
Mesin yang dapat melakukan penyortiran ke 180 destinasi dalam satu putaran ini juga dapat menyortir hingga 30.000 paket per jam sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dan lebih efisiensi waktu.
Tidak hanya mesin sortir otomatis saja, J&T Express terus mengupayakan peningkatan teknologi melalui pengadaan mesin X- ray sendiri. Penggunaan mesin X- ray bertujuan untuk mengefisiensi pemeriksaan isi paket yang biasanya dilakukan di Bandara, dengan memangkas waktu diharapkan dapat memberikan SLA (service level agreement) yang lebih baik. Mesin X-ray ini secara resmi akan digunakan per Maret 2019, setelah mendapatkan sertifikasi dan ijin operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
FAHRUL ANWAR