youngster.id - Sebagai strategi untuk bisa memperluas jangkauan pembiayaan sekaligus mengajak lebih banyak pendana untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, fintech peer-to-peer lending Modal Rakyat membuka kantor cabang di Surabaya.
Hendoko Kwik, Direktur Utama Modal Rakyat menyebutkan, pembukaan kantor Modal Rakyat di Surabaya ini merupakan salah satu realisasi dari komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Modal Rakyat melihat adanya potensi industri yang kian berkembang di Jawa Timur, apalagi dengan pembangunan tiga kawasan industri baru yang akan dilakukan pemerintah setempat, dimana mencakup di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun. Selain itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II-2021 Jawa Timur meningkat sebesar 2.26% (q-to-q).
“Kami ingin menjangkau dan turut berpartisipasi dengan pemerintah Pusat untuk terus mendukung perkembangan perekonomian ke arah Indonesia Timur, pembukaan kantor cabang di Jawa Timur ini akan menjadi tonggak pertama kehadiran kami di Jawa Timur, dengan harapan dapat melayani pertumbuhan Umkm Jawa Timur dan Bali Nusra,” ungkap Hendoko, dalam keterangannya Kamis (30/12/2021).
Diklaim Handoko, hingga saat ini Modal Rakyat telah menyalurkan total pembiayaan sebesar lebih dari Rp 3 Triliun untuk 27000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Berdasarkan data per November 2021, jumlah pendana di Modal Rakyat mencapai 12,743 sejak didirikan pada 2018. Sedangkan jumlah penyaluran pembiayaan di Surabaya dan Jawa Timur mencapai Rp 38,8 miliar dari Rp 53,2 miliar (pinjaman).
Tentunya, dengan dibukanya kantor cabang Modal Rakyat di Surabaya ini membuka peluang bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk bisa mengajukan permodalan bagi bisnisnya hingga Rp 2 Miliar.
Saat ini Modal Rakyat juga telah bekerja sama dengan PT BPR Masyarakat Mandiri (Bank MM) yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga saat ini Modal Rakyat telah bekerja sama dengan 25 perusahaan keuangan yang mencakup, perbankan, BPR, multifinance, perusahaan penyelenggara pembiayaan, dan badan hukum lainnya.
“Kami akan semakin giat berkolaborasi dengan perbankan, BPR, dan multifinance di Jawa Timur dan Bali Nusra agar bisa bergerak bersama dengan Modal Rakyat dalam membangun inklusi keuangan digital,” tutup Hendoko.
FAHRUL ANWAR